Bagaimana Cara Lakukan Cek Tekanan Darah Mandiri | OTC Digest

Bagaimana Cara Lakukan Cek Tekanan Darah Mandiri

Penderita hipertensi bisa tidak merasakan gejala apa-apa. Sebagian lagi tak sengaja mengetahui kondisinya, karena berhubungan dengan penyakit lain. Pada dasarnya tekanan darah ditentukan dua faktor : curah jantung (cardiac output) dan tahanan tepi (peripheral resistence).

Curah jantung adalah volume darah yang dipompakan jantung dalam satu menit. Ditentukan oleh frekuensi detak dan kekuatan denyut jantung, serta volume darah yang dipompa jantung per denyut. 

Tahanan tepi ditentukan oleh diameter pembuluh arteri yang tersebar di tubuh. Bila diameter mengecil karena arteri kontraksi, tahanan tepi naik sehingga tensi naik; begitu pula sebaliknya.

Nilai normal tekanan darah dipengaruhi oleh usia. Mereka yang berusia lanjut tekanan darahnya cenderung lebih tinggi, karena terjadi pengerasan pembuluh darah.

Secara umum, tekanan darah  normal ialah 120/80 mm Hg. Disebut prehipertensi jika tekanan darah sistole berkisar 120 – 139 mmHg dan diastole 80 – 89 mm Hg.  Jika tekanan darah ≥140/90 mm Hg sudah masuk kategori hipertensi.

Klasifikasi 

Tekanan sistolik

Tekanan diastolik

mmHg

mmHg

Normal

90–119

60–79

Prahipertensi (normal tinggi)

120–139

80–89

Hipertensi Derajat 1

140–159

90–99

Hipertensi Derajat 2

≥160

≥100

Hipertensi sistolik
tersendiri

≥140

<90

Cek tekanan darah mandiri

Karena penderita hipertensi sering tidak merasakan gejala apa-apa, perlu upaya untuk berjaga-jaga yakni dengan rutin melakukan cek tekanan darah mandiri. Pemeriksaan tensi menggunakan alat yang disebut tensimeter. Ada yang masih menggunakan air raksa atau digital.

Pengoperasiannya sederhana namun butuh ketelitian. Dr. Muhammad Yamin, SpJP(K), FACC, FSCAI dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, untuk menentukan akurasi, pemeriksaan sebaiknya dilakukan 3 kali, kemudian  diambil nila rata-ratanya.

Tes tekanan darah mandiri sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang agar dapat mendengar detak jantung. Pastikan Anda rileks dan nyaman dan sebaiknya buang air kecil lebih dulu, karena kandung kemih yang penuh dapat mempengaruhi pengukuran. Gunakan baju lengan pendek, karena  gulungan lengan baju di lengan dapat mempengaruhi pengukuran.

Agar akurat, menurut  dr. Yamin, tubuh sebaiknya dalam posisi duduk atau tiduran. Manset harus menutupi 80% permukaan lengan atas, untuk memastikan akurasi pengukuran. Sensor  pada manset diletakkan pada jarak 2 cm di atas lipat siku, dengan selang karet di dalam lengan. Kondisi tangan rileks, dan posisi tensimeter sejajar dengan dada; jangan di atas atau di bawah pasien.

"Pemeriksaan sebaiknya dilakukan pagi hari. Satu jam sebelumnya jangan olahraga, minum kopi, stres, atau merokok," terang dr. Yamin. Lakukan pemeriksaan rutin pada jam yang sama. (jie)