leptospirosis bahaya urin tikus saat banjir

6 Meninggal Karena Leptospirosis, Bahaya Urin Tikus Saat Banjir

Enam dari 22 warga Kota Semarang (27 persen lebih) meninggal karena leptospirosis. “Penyakit leptospirosis ditularkan bakteri Leptospira interrogans, yang berasal dari urin atau darah binatang yang terinfeksi (tikus, anjing, babi). Bisa masuk ke tubuh manusia melalui luka kecil," ujar Kepala Bidang  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Nur Dian Rakhmawati baru-baru ini. Diduga, korban terinfeksi melalui urin atau air kencing tikus.

Bakteri Leptospira interrogans menular ke manusia lewat urin atau darah hewan yang terinfeksi. Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis; bisa ditularkan dari binatang ke manusia dan sebaliknya. Zoonosis disebabkan mikroorganisme parasit berupa bakteri, virus, jamur, parasit seperti protozoa dan cacing. Penularannya melalui 3 cara: langsung, tidak langsung dan makanan minuman.

Peringatan untuk tidak berenang di air banjir, apalagi ketika ada bagian tubuh yang terluka meski pun kecil saja, ada benarnya. Urin tikus bisa terbawa air banjir, masuk ke dalam tubuh manusia melalui bagian yang terluka itu. Saat berkebun atau kerja bakti membersihkan got dan sampah, sebaiknya gunakan pelindung tangan dan kaki seperti sarung tangan dan sepatu. Luka perlu diobati dan diberi pelindung, misalnya diperban. Jangan pernah membiarkan makanan minuman tanpa penutup, agar tidak tidak terkontaminasi bakteri penyebab leptospirosis dan bibit penyakit lain.

Jarang terjadi, cukup berbahaya

Penyakit leptospirosis termasuk jarang terjadi, namun cukup berbahaya. Terbukti, penyakit ini telah menjangkiti 22 warga Semarang dan 6 di antaranya meninggal dunia. Bila terlanjur parah, penyakit leptospirosis dapat menimbulkan komplikasi yang mengganggu fungsi sejumlah organ tubuh. Dapat menyebabkan gangguan & gagal ginjal akut, menyebabkan gangguan hati (liver), meningitis, mengganggu sistem pernapasan, menyebabkan kematian janin pada ibu hamil yang terinfeksi leptospirosis, dan menyebabkan kematian.

Cara penularan

Bukan hanya lewat bagian tubuh yang terluka. Bakteri Leptospira bisa menginfeksi bila mata, mulut dan hidung bersinggungan urin, darah atau bagian tubuh binatang yang mengandung bakteri.  Terkena air atau tanah yang terkontaminasi bakteri. Bakteri Leptospira akan masuk lewat kulit yang terluka, selaput lendir (hidung, mulut, tenggorokan dan alat kelamin), menelan atau menghirup air yang terkontaminasi.

Pengobatan

Bila penyakit masih ringan upayakan banyak minum, istirahat, minum obat pereda nyeri. Bila tidak ada perubahan, segera ke dokter. Pasien akan diberi obat antibiotik. Bila kondisi sudah parah, dokter akan merujuk untuk dirawat di rumah sakit. Penderita leptospirosis di Semarang yang meninggal, bisa jadi karena terlambat mendapat penanganan dokter.

Pencegahan

Pada manusia. Hindari berenang di air kotor atau yang mungkin tertcemar urin binatang yang terinfeksi. Rebus air sampai mendidih sebelum diminum. Bersihkan & jauhkan rumah dari tikus, anjing. Gunakan pelindung saat menyentuh air atau tanah yang mungkin terkontaminasi.

Pada binatang. Suntik secara berkala hewan peliharaan. Hindari menyentuh urin hewan peliharaan. Segera bersihkan bila hewan peliharaan buang air kecil di dalam rumah. Cuci tangan segera setelah menyentuh hewan peliharaan. Jauhkan hewan peliharaan dari hewan pengerat, hewan liar dan bangkai hewan. Jauhkan dari air yang mungkin terkontaminasi, seperti air banjir. (sur)