5 Tips agar ASI Lancar dan Banyak | OTC Digest

5 Tips agar ASI Lancar dan Banyak

Sampai kapan pun, ASI (air susu ibu) adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir. Kandungan nutrisi serta volume ASI yang dihasilkan seorang ibu, sesuai dengan kebutuhan bayinya. Ibaratnya tailor-made; seperti pakaian di butik, yang dibuat khusus untuk tiap pelanggan.

Harus diakui, memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tidak selalu mudah. Kadang, ASI sulit keluar, tidak lancar, atau jumlahnya sangat sedikit. Hal ini tentu bikin panic, terutama bagi ibu muda yang baru pertama kali punya anak. Khawatir si kecil kelaparan, akhirnya beralih ke susu formula.

Bukannya tidak boleh pakai susu formula. Dalam keadaan yang benar-benar mendesak dan tidak ada pilihan lain, susu formula memang jadi pilihan. Toh, susu ini sudah diformulasikan sedemikian rupa agar menyerupai ASI. Namun sebisa mungkin, cobalah untuk terus berusaha memberikan ASI, meski awsalnya sulit. Selain mengonsumsi katuk, berikut ini lima tips sederhana untuk memperlancar produksi ASI.

 

1. Stop merokok dan konsumsi makanan/minuman berkafein

Nikotin dari rokok akan masuk ke ASI dan bisa memengaruhi volume ASI. tidak hanya itu; penelitian oleh Julie A. Mennella, dkk (2008) menemukan bahwa nikotin ditengarai mengubah rasa ASI. Ditemukan bahwa hal ini mengganggu pola tidur bayi; waktu tidur bayi jadi memendek.

Ibu menyusui tetap boleh minum kopi atau the, tapi sebaiknya dibatasi maksimal 2 -3 cangkir kopi/hari. Kafein yang kita konsumsi akan menglair di darah, dan <1% masuk ke ASI. Ini kecil sekali, tapi bagi bayi yang baru lahir, memetabolisme kafein bukan perkara mudah. Butuh waktu lama bagi bayi untuk mengenyahkan zat tersebut dari tubuhnya, sehingga bisa terjadi akumulasi kafein. Ini bisa mengganggu pola tidurnya, dan membuatnya cranky. Konsumsi kafein yang berlebihan juga bisa mengurangi konsentrasi zat besi di ASI sehingga bayi bisa kekurangan zat besi.

 

2. Perhatikan asupan nutrisi

Babagaimana bisa tubuh memproduksi ASI dengan optimal bila ibu kekurangan nutrisi. Daun katuk, kacang hijau, bayam hingga pare, dipercaya bisa meningkatkan produksi ASI. Namun jangan terpatok hanya makanan ini saja. Makanlah beragam macam makanan dengan pola nutrisi seimbang. Cukupi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral. Ini akan memastikan bahwa tubuh ibu memiliki amunisi yang baik untuk menjaga kualita dan kuantitas ASI. kecukupan nutrisi juga penting untuk menjaga stamina ibu, sehingga senantiasa berenergi merawat bayi.

 

3. Minum air putih

Jangan sampai lupa minum. Saat menyusui, butuh sekitar memproduksi 750 – 850 ml ASI setiap hari. Maka, kebutuhan akan cairan pun bertambah. Kekurangan cairan akan membuat ibu lebih cepat capek. Dianjurkan untuk minum +2 liter air/hari, atau sekitar 10 gelas. Minumlah setiap kali selesai menyusui, dan kapan pun merasa perlu; sebaiknya biasakan minum sebelum haus. Kenali tanda kekurangan cairan seperti mulut kering dan warna urin mulai gelap.

 

4. Susui bayi secara langsung

Gerakan menghisap dari mulut bayi akan memijat puting susu ibu. Hal ini merangsang kelenjar payudara dan meneruskan pesan tersebut ke otak.Selanjutnya, memerintahkan kelenjar payudara memproduksi ASI.

Jangan menyerah bila ASI tidak keluar atau hanya sedikit keluar. Jangan stress dan jangan panic, teruslah berusaha menyusui, karena ini akan merangsang produksi ASI. Dan, produksi ASI diatur sesuai kebuuhan bayi; makin sering bayi disusui, produksi ASI pun makin banyak.

 

5. Konsumsi jintan hitam

Dalam literatur Islam, jintan hitam atau habatus sauda diyakini sebagai obat dari segala obat. Pada ibu menyusui, mengonsumsi jintan hitam dipercaya mempercepat refill ASI di payudara. Biji hitam yang bernama latin Nigella sativa ini mengandung karbohidrat, protein serta kaya akan lemak tak jenuh tunggal. Di India, jintan hitam sudah sejak lama digunakan sebagai galactogogue, zat yang dipercaya bisa meningkatkan produksi ASI.

Penelitian oleh Profesor Ali Esmail Al-Snaf, dkk (2014) dari Thi-Qar College, Irak, menemukan bahwa tikus menyusui yang diberi jintan hitam memiliki kadar prolaktin yang lebih tinggi secara siginikan, dibandingkan tikus yang menjalani diet tanpa jintan hitam. Prolaktin adalah hormon yang berepran penting dalam produksi ASI. penelitian tersebut juga menemukan, tikus yang mendapat jintan hitam memiliki jaringan payudara dengan aktivitas sekresi ASI yang lebih banyak.

Namun kembali lagi, jangan hanya mengandalkan habatus sauda untuk memperbanyak produksi ASI. tetaplah mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang. Jintan hitam bisa digunakan sebagai tambahan.

 

Yang paling penting, suami harus ikut terlibat. Hal-hal kecil seperti menyiapkan bantal untuk bersandar saat menyusui,membantu mengganti popok di malam hari, sangat besar penagruhnya bagi ibu menyusui. Kondisi yang nyaman dan penuh cinta akan membuat ibu lebih rileks sehingga ASI lebih mudah keluar.