5 Cara Nutrisi dapat Membantu Sistem Imun Anda Melawan Corona

5 Cara Nutrisi dapat Membantu Sistem Imun Anda Melawan Coronavirus

Clare Collins, University of Newcastle

Coronavirus memperlihatkan banyak ketidakpastian dan tidak ada dari kita yang dapat menghilangkan sepenuhnya risiko untuk tertular COVID-19. Namun, satu hal yang dapat kita lakukan adalah makan makanan sehat sebisa mungkin.

Jika kita tertular COVID-19, sistem imun kita harus untuk melawannya. Penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan nutrisi dapat membantu mendukung kerja sistem imun lebih optimal.

Mikronutrisi, seperti vitamin A, B, C, D, dan E, dan mineral zat besi, selenium, dan seng (zinc), sangat penting melawan infeksi.

Berikut apa yang kita ketahui tentang bagaimana nutrisi-nutrisi ini mendukung sistem imun kita dan makanan apa saja yang dapat kita konsumsui untuk mendapatkannya.


Baca juga: What is a balanced diet anyway?


1. Vitamin A

Vitamin A menjaga struktur sel pada kulit, saluran pernapasan, juga usus. Vitamin ini membentuk sebuah penghalang dan menjadi garis pertahanan pertama tubuh Anda. Jika melawan sebuah infeksi dianalogikan sebagai permainan sepak bola, maka vitamin A menjadi pemain garis depan Anda.

Kita juga membutuhkan vitamin A untuk membantu membentuk antibodi yang berperan dalam melenyapkan pengaruh patogen penyebab infeksi. Ini seperti menugaskan lebih banyak anggota tim Anda untuk menargetkan pemain lawan yang sedang memiliki bola dan mencegahnya untuk mencetak gol.

Vitamin A ditemukan dalam ikan berminyak, kuning telur, keju, tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, dan polong-polongan.

Lebih jauh lagi, sayuran mengandung beta-karoten, yang dapat dikonversi tubuh Anda menjadi vitamin A. Beta-karoten ditemukan dalam sayuran hijau dan sayuran berwarna kuning dan jingga seperti labu dan wortel.

2. Vitamin B

Vitamin B, khususnya B6, B9, dan 12, berkontribusi pada respons pertama tubuh Anda setelah mendeteksi adanya suatu patogen pada tubuh Anda.

Mereka melakukan ini dengan mempengaruhi produksi dan aktivitas sel “pembunuh alami”. Sel pembunuh alami bekerja dengan menyebabkan sel yang terinfeksi “meledak”, suatu proses yang disebut apoptosis.

Pada pertandingan sepak bola, peran ini layaknya seorang penjaga keamanan yang mencegat penonton yang berusaha lari masuk ke dalam lapangan dan menganggu permainan.

B6 ditemukan dalam sereal, polong-polongan, sayuran berdaun hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, ayam, dan daging.

B9 (folat) banyak ditemukan pada sayur berdaun hijau, polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan dapat ditambahkan pula pada tepung pembuat roti yang beredar di pasaran.

B12 (cyanocobalamin) ditemukan pada produk hewani termasuk telur, daging, dan susu, dan juga pada susu kedelai yang telah diperkaya kandungannya. Anda dapat mengeceknya dengan melihat informasi nutrisi yang tertera pada bungkusnya.

3. Vitamin C dan E

Ketika melawan infeksi, tubuh akan mengalami apa yang disebut dengan stres oksidatif. Stres oksidatif menyebabkan produksi radikal bebas yang dapat menembus dinding sel, menyebabkan isinya bocor, dan masuk ke jaringan hingga memperburuk peradangan.

Vitamin C dan vitamin E membantu melindungi sel dari stres oksidatif.


Baca juga: Coronavirus: it's time to debunk claims that vitamin C could cure it


Vitamic C juga membantu membersihkan kekacauan pada sel dengan memproduksi sel-sel khusus untuk meningkatkan respons imun, termasuk neutrofil, limfosit, dan fagosit.

Jadi peran vitamin C di sini adalah sedikit mirip pembersihan lapangan sepak bola setelah pertandingan.

Sumber vitamin C yang baik ada pada jeruk, lemon, limau, beri, buah kiwi, brokoli, tomat, dan merica (capsicum).

Vitamin E ditemukan dalam kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan minyak sayur.

4 Vitamin D

Beberapa sel imun membutuhkan vitamin D untuk membantu menghancurkan patogen yang menyebabkan infeksi.

Meskipun paparan sinar matahari memungkinkan tubuh kita memproduksi vitamin D, sumber makanan termasuk telur dan ikan, juga beberapa merek susu dan margarin yang telah diperkaya juga dapat menjadi sumber vitamin D.

Namun, kebanyakan orang hanya perlu berjemur beberapa menit di luar rumah agar tubuh mereka dapat memproduksi vitamin D.

Orang dengan kekurangan vitamin D mungkin membutuhkan suplemen tersendiri. Sebuah tinjauan terhadap 25 studi menemukan bahwa suplemen vitamin D dapat membantu melindungi tubuh Anda terhadap infeksi pernapasan akut, terutama bagi orang-orang yang sudah dalam keadaan kekurangan vitamin D.

5. Zat besi, seng, dan selenium

Di antara fungsi-fungsi lainnya, kita membutuhkan zat besi, seng, dan selenium untuk pertumbuhan sel kekebalan tubuh.

Zat besi membantu meningkatkan jumlah radikal bebas yang dapat menghancurkan patogen. Ia juga mengatur reaksi enzim yang penting bagi sel kekebalan tubuh untuk mengenali dan menargetkan patogen.

Seng membantu menjaga keutuhan kulit dan selaput lendir. Seng dan seleniumselenium juga bertindak sebagai antioksidan, membantu membersihkan beberapa kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif.

Zat besi mudah ditemukan dalam daging, ayam, dan ikan. Sumber-sumber nabati dapat ditemukan pada kacang polong, biji-bijian utuh, dan sereal sarapan yang diperkaya oleh zat besi.

Seng ditemukan dalam tiram dan makanan laut lainnya, daging, ayam, kacang kering, dan kacang-kacagan.

Kacang-kacangan (terutama kacang Brasil), daging, sereal, dan jamur adalah sumber selenium yang baik.


Baca juga: Health Check: should I take vitamin C or other supplements for my cold?


Menyatukan semuanya

Memang benar beberapa produk makanan tidak tersedia atau ada tapi terbatas saat ini. Namun sebisa mungkin, fokuslah makan berbagai makanan pada tiap-tiap kelompok makanan dasar untuk meningkatkan asupan vitamin dan mineral.

Walaupun suplemen vitamin dan mineral tidak direkomendasikan untuk masyarakat umum, ada beberapa pengecualian.

Perempuan hamil, beberapa orang dengan kondisi kesehatan kronis, dan orang-orang yang memiliki kondisi sehingga mereka tidak dapat makan dengan benar atau mereka yang menjalani diet ketat, mungkin memerlukan suplemen spesifik. Bicaralah dengan dokter Anda, atau ahli/praktisi diet yang terakreditasi, atau bisa juga bicara dengan apoteker.


Baca juga: Social distancing: What it is and why it's the best tool we have to fight the coronavirus


Dan di luar pola makan, ada langkah-langkah lain yang dapat Anda ambil untuk tetap sehat selama menghadapi wabah virus corona.

Berhentilah merokok untuk meningkatkan kemampuan paru-paru Anda melawan infeksi, lakukan olahraga dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, tidurlah dengan cukup, berlatihlah menjaga jarak sosial, dan cuci tangan menggunakan sabun secara teratur.

Rizki Nur Fitriansyah menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

The Conversation

Clare Collins, Professor in Nutrition and Dietetics, University of Newcastle

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.

___________________________________________

Ilustrasi: Food photo created by valeria_aksakova - www.freepik.com