5 Stadium Penyakit Ginjal Kronis, Sering Tanpa Gejala
stadium_penyakit_ginjal

5 Stadium Penyakit Ginjal Kronis, Sering Tanpa Gejala

Ada 5 stadium pada penyakit ginjal kronis (PGK). Di dalam tubuh, ginjal berfungsi sebagai saringan. Tugasnya, membuang zat-zat sisa dan air yang berlebihan dari darah. “PGK adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara perlahan-lahan, umumnya tidak diketahui oleh pasien,” terang dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH. Seiring menurunnya fungsi ginjal, kemampuannya bekerja pun makin menurun. Parahnya lagi, “Fungsi ginjal tidak pernah lagi bisa kembali normal.”

Penurunan fungsi ginjal akibat PGK sering kali tanpa gejala, karena penyakit berjalan secara perlahan. Seseorang bisa kehilangan 90% fungsi ginjal tanpa menyadarinya. Ketika kondisi ginjal makin memburuk, zat-zat sisa akan menumpuk di dalam darah hingga kadarnya begitu tinggi dan membahayakan.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gangguan Ginjal

Saat inilah mungkin timbul keluhan seperti sakit kepala, kelelahan, tidak enak badan, kulit gatal dan kering, mual, nafsu makan hilang dan BB turun. Pada kondisi ginjal yang lebih buruk lagi, mungkin muncul bengkak (udema) pada kaki dan tangan, mudah memar dan berdarah, kulit tampak gelap.

 

5 stadium penyakit ginjal kronis

Seseorang disebut memiliki PGK bila ada kerusakan ginjal >3 bulan. Yakni adanya kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerular (LFG). “Dengan manifestasi berupa kelainan patologis atau tanda kerusakan ginjal seperti kelainan pada tes darah, urin atau USG,” jelas dr. Dharmeizar.

Atau, terjadi penurunan LFG <60ml/menit/1,73 m2 selama >3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Dr. Dharmeizar menjelaskan, meski LFG normal (90 ml/menit) tapi orang tersebut memiliki kondisi khusus. Misalnya penderita diabetes melitus (DM), dan sudah ada protein di urin yang sudah berlangsung 3 bulan, maka dinyatakan menderita PGK.

Perjalanan PGK terbagi menjadi 5 stadium. Stadium 1 paling ringan, hingga 5 yang paling berat. Berikut ini rinciannya.

Stadium 1. LFG normal (>90), dengan bukti kerusakan ginjal.

Stadium 2. LFG sedikit menurun (60 – 89), dengan bukti kerusakan ginjal lain.

Stadium 3. Penurunan moderat LFG (3A: 45 – 59, 3B: 30-44), dengan atau tanpa kerusakan ginjal.

Stadium 4. Penurunan berat LFG (15 – 29), dengan atau tanpa kerusakan ginjal.

Stadium 5. LFG <15. Ini disebut gagal ginjal atau PGK tahap akhir. Ginjal sudah tidak bisa lagi bekerja, sehingga fungsinya harus digantikan dengan terapi pengganti ginjal.

Baca juga: Deteksi Gangguan Ginjal

Perburukan PGK tidak berlangsung instan. Umumnya butuh bulanan atau bahkan tahunan. Jadi sebenarnya, ada kesempatan untuk mendeteksinya sedini mungkin. Memang bila sudah terjadi, penyakit akan terus memburuk, tidak mungkin membaik. Namun dengan deteksi dini, bisa dilakukan upaya untuk memperlambat perburukan. “Kita berusaha agar jangan sampai masuk stadium 1, karena akan terus memburuk,” tegas dr. Dharmeizar.

Pasien PGK stadium akhir membutuhkan pertolongan untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah rusak. Ini bisa dilakukan dengan hemodialisis (HD), dialisis via perut (CAPD), atau transplantasi ginjal.

____________________________________________

Ilustrasi: Background photo created by freepik - www.freepik.com