Bukan tanpa alasan mengapa calon jemaah haji dan umrah wajib punya kartu kuning (ICV). Sekarang, ICV juga bisa didapatkan di klinik dan RS yang telah ditunjuk.
Gatal tenggorokan dan batuk tidak selalu berarti Anda sakit. Ini kenapa gejala flu bisa tetap ada setelah kita sembuh.
Bagi calon jemaah, penting untuk lakukan vaksinasi 2 minggu sebelum berangkat haji maupun umrah. Sehingga, tubuh punya cukup waktu membentuk antibodi.
Riset menunjukkan, penerimaan terhadap vaksin meningkat drastis saat terjadi wabah. Mengapa dalam kondisi normal, orang menolak vaksin?
Calon jemaah haji perlu vaksinasi influenza, karena penyakit ini kerap mengintai selama jemaah beribadah di Tanah Suci. Influenza bisa menimbulkan komplikasi serius.
Virus corona sulit terdeteksi karena banyak sekali penyakit infeksi saluran napas yang gejalanya mirip infeksi COVID-19. Di Australia, sistem FluTracking untuk pengawasan COVID-19 telah diaktifkan.
Ke depan, virus corona ini diharapkan akan menjadi seperti flu biasa.
Telah dipastikan, Olimpiade Tokyo 2020 tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Diharapkan virus COVID-19 mati dalam suhu musim panas. Vaksinasi influenza membantu menjaga stamina para atlet.
Pernahkan Anda mendengar bila kegemukan dan obesitas bisa sebabkan sel lemak sakit? Ya sel lemak yang sakit memicu reaksi peradangan dan menimbulkan penyakit lain.
Tubuh butuh berbagai nutrisi untuk mencegah kebotakan. Di antaranya zat besi, dikombinasikan dengan vitamin C dan A, selenium dan zink untuk menguatkan akar rambut.
Mendeteksi gangguan jantung lewat kuku ternyata cukup efektif. Ini disebut tes Schamroth. Bagaimana caranya?
Virus corona diketahui bisa menular lewat perantaraan benda-benda yang terkontaminasi COVID-19. Lantas berapa lama virus corona bisa bertahan hidup di permukaan benda?
Penelitian menyatakan minuman manis kemasan bisa meningkatkan kadar kolesterol, sehingga berisiko pada kesehatan jantung.
Penting untuk melakukan pencegahan infeksi COVID-19. Selain dengan cuci tangan, Anda juga harus berhenti merokok.
Swiss chard, sayur yang masih ‘kerabat’ dekat dengan kale ini mungkin masih asing bagi sebagian orang Indonesia. Swiss chard digolongkan sebagai ‘super food’ penurun gula darah.