Transplantasi Rambut Solusi Kebotakan | OTC Digest

Transplantasi Rambut Solusi Kebotakan

“Rambut adalah mahkota wanita”. Pepatah ini menjelaskan bahwa rambut mendapat penghargaan khusus bagi kaum hawa. Juga, sebenarnya, bagi pria. Kepala  yang kehilangan rambut, secara estetika menjadi tidak indah. Banyak yang menganggap, bila sudah diserang kebotakan, rambut tak bisa tumbuh lagi.

Transplantasi rambut dapat menumbuhkan lagi rambut secara alami, di daerah yang sebelumnya botak. Transplantasi (cangkok) rambut merupakan teknik pemindahan rambut dari daerah yang berambut cukup, ke kepala yang mengalami kebotakan dari orang yang sama.

Biasanya, kepala bagian belakang adalah yang berambut paling lebat dan relatif tidak mengalami proses kebotakan. Bagian ini yang nantinya menjadi donor rambut.

Metode pemindahan dilakukan dengan teknik mini-micrograft atau follicular unit transplantation, sehingga hasil akhir setelah rambut tumbuh sangat mendekati alamiah / natural.

National Institute of Health, Amerika Serikat, menyebutkan 95 % kebotakan disebabkan keturunan, pada pria maupun wanita. Terjadi pengecilan akar (folikel) rambut secara bertahap, sampai hilang sama sekali.

Kebotakan muncul pada usia tertentu, akibat perubahan hormon. Penyebab lain adalah kehamilan, masalah pada kelenjar gondok, anemia, diabetes, kelainan pada sistem imunisasi, serta beberapa pengobatan.

Transplantasi dilakukan dengan mengambil rambut pada bagian donor. Rambut donor diambil dan “ditanamkan” pada bagian yang botak lewat “celah” kecil yang dibuat dokter pada kulit kepala. Satu bagian cangkokan (grafts) berupa beberapa helai rambut lengkap dengan folikelnya, jaringan di sekitarnya dan sedikit kulit kepala.

Jenisnya terdiri dari mikro grafts yang berisi 1-2 helai rambut, slit grafts terdiri antara 4-10 helai rambut, punch grafts 10-15 rambut, dan strip grafts yang membentuk garis tipis dengan 30-40 helai rambut.

Menggunakan alat pengukur ketebalan rambut (hair densitometer), dokter akan memeriksa kondisi kesehatan kulit kepala. Hal itu memungkinkan dokter mengevaluasi jumlah rambut dalam tiap unit folikel, dan pola hilangnya rambut. Akan melihat derajat pengecilan folikel rambut, progresifitas pengurangan rambut dalam tiap diameter kulit kepala.   

Setelah proses pencangkokan, rambut akan rontok. Tenang. Itu adalah proses normal. Menurut dr. Gunawan Budisantoso, SpKK, rambut yang dicangkok baru mulai tumbuh normal 3 bulan setelah penanaman. Rontok adalah masa adaptasi.

Selama masa adaptasi, rambut yang dicangkok memang dapat mengalami kerontokan. Hal ini tidak perlu dikuatirkan, karena akar rambut tetap hidup dan akan menumbuhkan rambut baru,” jelas dokter yang praktek di bagian kulit RS Mitra Kelapa Gading, Jakarta.

Kulit kepala pada bagian donor akan dirapatkan kembali sedemikian rupa, sehingga nyaris tidak berbekas. Hal tersebut dimungkinkan, karena elastisitas kulit kepala. (jie)