penejelasan Tes DNA Lewat Air Ludah
Tes_hormon

Tes DNA Lewat Air Ludah

Ada penelitian menarik tentang air liur (saliva). Seperti dipublikasikan Clinical Chemistry, air liur bisa menjadi alat untuk mendeteksi penyakit, mulaii diabetes hingga kanker. Penelitian di Northwestern University menyatakan, banyaknya hormon melatonin juga dapat dideteksi di saliva. Dokter bisa ‘melihat’ ritme sirkadian tubuh lewat air liur, sehingga dapat membantu memberi rekomendasi tentang tidur, makan atau penurunan berat badan.

Menurut Prof. Gordon Proctor, ahli bidang Biologi Air Ludah di King’s College, London, Inggris, air ludah mengandung hormon testosteron, estrogen, progesteron dan kortison. “Hormon testosteron dan estrogen bersifat larut lemak, sehingga mudah mengalir menembus dinding sel ke kelenjar ludah,” ujarnya.  

Testoteron adalah hormon anabolik (pembentuk jaringan) yang penting, bagi pria dan wanita. Testoteron perlu untuk kesehatan tulang, kekuatan otot, stamina, gairah seks, fungsi jantung dan fokus mental. Jika gairah seksual rendah, kurang energi, rambut rontok, jerawat, kulit berminyak, impotensi dan osteoporosis, bisa jadi karena kadar testosteron rendah.

Tahun 2007, studi dilakukan pada 52 pria sehat dan 20 pria dengan kadar testosteron rendah di University of Buenos Aires, Argentina. Data menunjukkan bahwa jumlah hormon testosteron di saliva, mirip dengan level testosteron pada tes serum darah (metode standar pengukuran hormon).

Riset lebih besar di Saint Louis University melihat kadar testosteron lewat serum darah atau saliva pada 127 pria sehat. Ditemukan bukti kuat bahwa tes saliva memberi hasil yang akurat seperti tes serum darah. Air liur ternyata juga memiliki sel yang berasal dari lapisan mulut dan molekul yang bertanggungjawab pada eskpresi gen (RNA). Kedua hal ini membuat air liur bisa digunakan untuk tes DNA.

Air liur diproduksi dari tiga tempat, yakni area bawah lidah, area pipi dan area rahang. Kelenjar ini menghasilkan formula air liur yang berbeda-beda. (jie)