Terapi Saraf Kejepit Dengan Dekompresi Spinal | OTC Digest

Terapi Saraf Kejepit dengan Dekompresi Tulang Belakang

Terapi saraf terjepit (hernia nucleus pulposus / HNP) bisa dengan dekompresi tulang belakang (spinal).

Ini salah satu terapi tanpa operasi, menggunakan alat khusus untuk mengurangi tekanan intra-diskal, yakni tekanan antara ruas tulang belakang dengan bantalan tulang belakang (diskus) pada daerah punggung bawah (lumbal) dan leher (servikal).

Alat akan menarik/ merenggangkan tulang belakang, sehingga akan menurunkan tekanan intra-diskal tanpa menyebabkan refleks spasm (penegangan) otot. Dengan kemajuan teknologi kedokteran, kekuatan tarikan dilakukan dengan komputerisasi sehingga dapat memberi hasil yang konstan dan terukur.

Tarikan ini juga memberi efek vakum (menyedot) pada diskus. Sehingga, material yang sudah ke luar terlepas dari diskus, atau tonjolan diskus yang menyebabkan saraf terjepit akan kembali masuk.

Baca : Mengatasi Saraf Kejepit dengan Memijat?

“Dengan alat ini, kita bisa mengatur sudut tarikan dan menarik hanya pada tulang belakang yang bermasalah. Misalnya hanya pada pinggang bawah atau bagian leher saja,” papar dr. Arif Soermarjono, SpKFR, FACSM, ahli Rehabilitasi Muskuloskeletal Klinik Flex Free.

Penarikan memungkinkan terjadinya proses regenerasi dan nutrisi pada bantalan tulang belakang. Aliran darah yang kembali normal dalam diskus, membuat suplai oksigen dan nutrisi optimal. Juga mengembalikan kelembaban diskus.

Terapi dekompresi ini perlu dilakukan beberapa kali; setidaknya butuh 20 kali terapi untuk mengembalikan posisi tulang belakang ke normal. Mereka yang sedang mengalami infeksi akut tulang belakang, osteoporosis berat, ibu hamil, kerusakan saraf berat atau mereka yang membasang metal/sekrup/alat lain pada tulang belakang, tidak disarankan melakukan terapi dekompresi spinal.

MISS

Ada alternatif lain, terapi Minimally Invasive Spine Surgery and Treatment (MISS).  Yakni  teknik terapi non pembedahan pada saraf/ tulang belakang dengan prinsip invasif minimal. Digunakan alat bantu mikroskop bedah, teropong bedah (endoskopi), dan alat-alat lain.

Teknik ini terdiri dari 2 jenis besar, yaitu dengan operasi minimal invasi dan non operasi dengan pain management (penanganan nyeri saraf tulang belakang tanpa pembedahan). Keuntungan terapi ini, luka sayatan kecil saja, bahkan bisa hanya berupa tusukan jarum.  Kerusakan jaringan tubuh lebih sedikit, rasa sakit lebih ringan dan masa penyembuhan lebih cepat.

Prosedur ini meminimalkan risiko terjadinya kecacatan bahkan kelumpuhan, baik akibat penyakitnya  atau tindakan operasi (seperti pada operasi besar/konvensional). (jie)