Terapi Arteri Perifer, Operasi Bypass atau Teknologi TurboHawk | OTC Digest

Terapi Arteri Perifer, Operasi Bypass atau Teknologi TurboHawk

Tujuan pengobatan penyakit arteri perifer ada dua: mengatasi gejala (misalnya nyeri kaki) sehingga aktivitas fisik tidak terganggu, dan menghentikan progres/perjalanan arterosklerosis di seluruh tubuh, untuk menghindari serangan jantung dan/atau stroke. Semua faktor risiko seperti hipertensi, hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi), diabetes melitus dan darah kental harus terkontrol. Hal ini bisa dicapai dengan perbaikan gaya hidup dibantu obat-obatan, bila perlu.

Bila cara ini tidak berhasil, dilakukan pengobatan lanjutan. Misalnya dengan terapi trombolitik, bila terbentuk gumpalan darah yang menyumbat. Dokter akan menyuntikkan obat pelarut gumpalan darah untuk memecahnya.

Cara lain yakni angioplasti atau biasa disebut kateterisasi, seperti yang biasa dilakukan pada sumbatan di pembuluh darah jantung. Dimasukkan selang tipis (kateter) ke pembuluh darah hingga mencapai pembuluh darah perifer yang tersumbat. Lalu, dipasang balon atau stent (cincin) untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah kembali lancar.

Bisa dengan operasi bypass; diambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain, lalu dibuat “jalan layang” pada bagian yang tersumbat. Dengan demikian, darah kembali mengalir lancar.

 

TurboHawk

Ada teknologi baru TurboHawk. Di Indonesia pertama kali dilakukan 31 Juli 2015 di RS Premier Bintaro. TurboHawk sudah dilakukan antara lain di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman. Di Asia, teknologi ini diperkenalkan sejak dua tahun lalu dan sudah dilakukan antara lain di Korea Selatan, Tiongkok dan Singapura.

Prosedur TurboHawk mirip angioplasty. Bedanya, teknologi ini bisa mengikis dan mengeluarkan plak (atherectomy). Kateter dimasukkan ke arteri yang menyempit/tersumbat. TurboHawk yang disambungkan ke kateter, mengikis plak di dinding pembuluh darah. Plak lalu disedot sehingga pembuluh darah arteri kembali lancar. Dipasang balon yang dilapisi obat, untuk mencegah plak kembali terbentuk.

“Pasien tidak perlu menginap di RS. Setelah beristirahat, pasien bisa pulang hari itu juga,” ujar dr. Suhartono.

Berdasar penelitian DEFINITIVE LEE yang diterbitkan jurnal medis American College of Cardiology, TurboHawk cukup aman dan efektif sebagai terapi lini pertama untuk penyakit arteri perifer. Penelitian melibatkan >800 pasien, dengan follow up selama 1 tahun. Ditemukan, pasien yang diterapi dengan perangkat berbasis kateter, baik TurboHawk mau pun SilverHawk, plak penyumbat arteri hilang sehingga aliran darah kembali normal. Tidak tampak sisa plak pada pembuluh darah arteri.

TurboHawk dinilai cocok untuk penyakit arteri perifer, ketimbang balonisasi atau pemasangan stent, karena pembuluh darah di kaki banyak bergerak. “Jika dilakukan balonisasi, risiko pembuluh darah kembali menyempit besar. Dipasang cincin, berisiko melukai pembuluh darah,” tutur dr. Suhartono.

TurboHawk hanya bisa untuk pembuluh darah arteri perifer di kaki dengan diameter 5-6 mm. yakni mulai pangkal paha hingga sedikit di bawah lutut. Tidak bisa  untuk pembuluh darah lebih kecil, seperti pembuluh darah koroner jantung atau otak. (nid)


Ilustrasi: falco from Pixabay