Sinusitis Akibat Gigi Berlubang | OTC Digest
sakit_gigi_sinusitis

Sinusitis Akibat Gigi Berlubang

Akibat gigi berlubang terinfeksi, bisa muncul sakit gigi berat sampai meriang dan tidak bisa tidur. Masalah akan berlanjut bila setelah minum antibiotik, penghilang nyeri dan antiradang keluhannya reda, tapi beberapa hati kemudian muncul lagi bahkan lebih parah. Misalnya demam kembali muncul, disertai nyeri pada kedua pipi, sakit kepala, dan ingus kental berwarna kuning kehijauan. Ini mungkin gejala dari sinusitis (radang sinus). Beberapa orang melaporkan, saat beribadah shalat dalam posisi sujud, terasa seperti ada aliran ingus ke rongga hidung.

Sakit gigi akibat infeksi, terutama gigi geraham bagian atas, memang bisa berkembang menjadi infeksi sinus. Sebaliknya, sinusitis jenis maksilaris gejala awalnya sering dirasakan sebagai sakit gigi, walau sebenarnya tidak ada masalah pada gigi.

(Baca juga: Flu Tak Kunjung Sembuh, Mungkin Sinusitis)

Tidak semua gigi berlubang mengakibatkan sinusitis maksilaris. Gigi pertama hingga ketiga (bagian atas) tak akan menyebabkan sinusitis maksilaris, meski berlubang dan infeksinya meluas. Hanya infeksi pada gigi keempat dan seterusnya ke arah geraham bagian atas, yang berpotensi menimbulkan sinusitis. “Ujung akar giginya dekat sekali dengan saluran sinus. Maka, kalau gigi terinfeksi, ada kemungkinan infeksi meluas hingga ke sinus maksilaris,” terang dr. Damayanti Sucipto, Sp.THT-KL.

Tidak ada perbedaan gejala sinusitis akibat gigi berlubang dan sinusitis pada umumnya. Yakni, flu yang tidak kunjung sembuh, hidung mampet, nyeri kepala dan gejala sinusitis lainnya. “Yang membedakan adalah ada peradangan pada gigi. Jadi, jika seseorang sering flu dan gigi atas infeksi, bisa jadi itu sinusitis maksilaris. Sebaiknya segera konsultasi ke dokter,” ujarnya

 

Haruskah cabut gigi?

Pada kasus sinusitis akibat infeksi gigi, penanganan didasarkan pada keluhan dominan yang dialami. Jika keluhan penderita lebih banyak ke sinusitisnya, maka bagian itulah yang ditangani lebih dulu; perawatan gigi dilakukan setelahnya. Namun jika sebaliknya, maka penanganan pada gigi yang didahulukan. “Pada kasus tertentu, sinusitis akibat infeksi gigi yang diobati otomatis, akan menyembuhkan sinusitis sehingga tidak perlu pengobatan sinusitis,” kata dr. Damayanti.

(Baca juga: Agar Sinusitis Tidak Kambuh)

Gigi yang terinfeksi tidak harus dicabut. Jika akar gigi tidak mengalami kerusakan berat, dapat diatasi dengan perawatan gigi. “Namun, jika akar gigi mengecil dan rusak disertai infeksi yang meluas, pilihan terbaik adalah cabut gigi ,” katanya.

Untuk menghindari sinusitis maksilaris, dianjurkan rajin membersihkan gigi, kontrol gigi secara rutin dan merawat gigi jika sudah berlubang. “Tentu, perlu perubahan gaya hidup dan kebiasaan-kebiasaan yang memicu terjadinya sinusitis. Seperti pemicu alergi, udara malam, merokok, alkohol, dan perilaku tidak sehat lainnya,” katanya. (Puj)