Pengobatan Eksim Dari Pelembab Sampai Kortikosteroid | OTC Digest

Pengobatan Eksim, dari Pelembap Sampai Kortikosteroid

Eksim atau dermatitis atopik (DA) bukan penyakit yang membahayakan, namun mengganggu. Penyakit kulit ini akan membuat bayi tidak bisa tidur. Itu sebabnya, tidak cukup hanya dengan menghindari penyebab alerginya, terapi obat juga dibutuhkan.

Prinsip terapi kulit eksim adalah menjaga kelembapan kulit, dengan menggunakan pelembap. Pelembap penting untuk mengurangi kehilangan cairan di permukaan kulit, meningkatkan fungsi barrier kulit dan menormalkan proses kreatinisasi.

Pemberian pelembap pada kulit yang sangat kering dapat mencegah kulit terkelupas ketika digaruk. Pelembap diberikan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi, sehingga pelembap yang dioleskan akan mempertahankan kelembapan kulit.

Baca : Awas Eksim Pada Anak Bisa Berubah Menjadi Asma

Salah satu jenis pelembap adalah yang mengandung Plukenetia volubilis seed oil. Kandungan 31% protein dalam tanaman yang disebut juga Kacang Inca adalah asam lemak esensial / polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang dapat diserap tubuh.

Selain aplikasi pelembap, terapi dengan obat juga diperlukan. Tujuan utama pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal, memperbaiki kulit dan mencegah infeksi.

Pengobatan dermatitis atopik melibatkan banyak hal, pemberian antiradang dengan kortikosteroid topikal (obat steroid oles) dan / atau topical calcineurin inhibitors (TCIs). Penggunan lini pertama antihistamin (anti-alergi) seperti hydroxyzine, diphenhydramine, dan chlorpheniramine menyasar pada efek sedatifnya, untuk membantu penderita yang mengalami gangguan tidur.

Kortikosteroid sistemik (minum) diberikan pada kasus eksim berat, yang tidak bisa ditangani dengan terapi topikal. Sedangkan pemberian kortikosteroid topikal sebagai pengobatan lini pertama adalah untuk mengurangi efek kemerahan – peradangan, dan sebagai penekan respons imun yang hiperaktif (sebagai imunosupresan).

Topical calcineurin inhibitors (TCIs) digunakan sebagai pengobatan lini kedua, pada eksim ringan-sedang. Termasuk sebagai antiperadangan namun tidak menipiskan kulit. Paling efektif digunakan saat eksim masih menunjukkan tanda awal seperti kemerahan atau gatal, untuk mencegah timbulnya rasa menyengat.

Antibiotik generasi pertama atau kedua, cephalosporins atau penicillin, selama 7-10 hari biasanya efektif mengatasi infeksi. (jie)