tips Dokter Olah raga di Tengah Kesibukan

Olahraga di Tengah Kesibukan

Olahraga baik untuk kesehatan. Bisa menghambat kehilangan massa tulang, meningkatkan kekuatan otot termasuk di jantung, meningkatkan kemampuan pembuluh darah dalam menyalurkan oksigen ke otot, memperkecil risiko penyakit jantung koroner, hipertensi dan menghambat obesitas.

Banyak yang ingin berolahraga, tapi kapan waktunya?  Menurut dr. Phaidon L. Toruan, MM, penulis buku Fat Loss Not Weight Loss, “Perlu motivasi kuat untuk membiasakan diri berolahraga.“  Pertama-tama, ubah pola pikir. Ingin langsing, sebaiknya olahraga. Tidak cukup hanya minum obat pelangsing.

Dalam Circulation: Journal of the American Heart Association disebutkan, berolahraga sebentar atau lama berpengaruh pada kesehatan jantung. Makin banyak kalori yang dibakar, makin berkurang risiko penyakit jantung. Pria yang membakar kalori 4.400 kal /minggu, risiko serangan jantung turun 44%, dibanding yang hanya membakar kalori 1100/ minggu. Jalan kaki 15 menit 4x seminggu, lebih baik dari 1 jam jalan kaki 1x seminggu.

Mereka yang sibuk tetap bisa olahraga. Bila kantor di gedung tinggi, bisa naik turun tangga beberapa lantai saat datang danatau pulang kantor. Mau minum, jangan memanggil office boy  dan gunakan cangkir kecil, sehingga kita bolak balik ke dispenser. Saat makan siang, bila jarak ke tempat makan sekitar 1 km, lebih baik jalan kaki.

Tiba di rumah, aktivitas fisik bisa dilanjutkan. Nonton acara favorit di TV, saat jeda iklan bisa dimanfaatkan untuk jalan modar mandir dalam ruangan. Atau, sambil nonton sinetron olahraga dengan  treadmill sekitar 20 menit.

Banyak lagi cara lain yang dapat dilakukan untuk berolahraga. Bila memiliki faktor risiko – misal ada riwayat penyakit jantung atau paru-paru dalam keluarga – sebaiknya konsultasi ke dokter. Dan bila karena alasan tertentu absen olahraga dalam waktu cukup lama, jangan langsung olahraga berat. Cukup olahraga ringan sampai sedang, sampai kondisi kembali pulih.(jie)