Mengobati Jamur Kulit Tidak Sulit
mengobati_jamur_kulit

Mengobati Jamur Kulit Tidak Sulit

Infeksi jamur kulit sebenarnya tidak sulit disembuhkan. Masalahnya, kadang kita salah mengobati. Gatal-gatal di kulit dianggap alergi, sehingga diobati dengan obat alergi. Padahal, bisa jadi itu adalah infeksi jamur. “Karena pengobatannya tidak tepat dan sembarangan, infeksi jadi sulit sembuh,” ujar dr. Gunawan Budisantoso, Sp.KK dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Infeksi jamur kulit harus diobati sampai tuntas. Bisa menggunakan obat topikal yang dioleskan langsung pada kulit seperti salep, sampo, spray atau serbuk. Bisa dikombinasi dengan obat oral atau yang minum. Terkadang, jika terjadi infeksi oleh bakteri, perlu antibiotik.

Lama pengobatan tergantung tingkat keparahan infeksi. Biasanya, krim dioleskan 1-2x sehari selama 7-10 hari sampai bercak-bercak / ruam hilang. Ini untuk memastikan jamur tidak kembali menginfeksi. Krim kortikosteroid sering digunakan untuk membantu menghilangkan rasa gatal dan sakit, pada beberapa hari pertama. Krim ini yang dalam bentuk hidrokortison dosis rendah tersedia bebas di pasar, sementara kortikosteroid yang lebih keras harus dengan resep dokter.

Umumnya, infeksi kurap adalah ringan kecuali pada kulit kepala (Tinea capitis) dan kuku (Tinea unguium). Dapat diobati dengan krim anti jamur. Untuk infeksi kulit dan infeksi kuku yang lebih serius atau membandel, dokter biasanya meresepkan obat anti jamur yang mengandung itraconazole, terbinafine, atau griseofulvin

“Untuk jamur kuku di tangan, pengobatannya bisa 2 bulan. Kalau di kaki bisa lebih lama, sampai kuku baru yang sehat terbentuk,“ papar dr. Gunawan. Penyakit kurap di kepala akan membentuk ketombe. Ketombe tingkat ringan, sampo antiketombe bisa mengatasi. Namun pada orang yang memiliki jenis kulit kepala gampang berketombe, selain dengan sampo perlu pengobatan tambahan. Untuk jelasnya, bisa konsultasi ke dokter.

 

Obat antijamur di Indonesia

Griseofulvin. Obat ini efektif untuk infeksi jamur di kulit, rambut, dan kuku yang disebabkan berbagai jamur seperti jamur Trichophyton, Epidermophyton, atau Microsporum. Obat ini bekerja dengan menghambat mitoisi (pembelahan sel) jamur.  Griseofulvin ditimbun dalam sel-sel pembentuk keratin (sejenis protein yang membentuk rambut, kuku, kulit, dan gigi) sehingga memperbesar daya tahan kulit terhadap infeksi jamur.

Dosis untuk dewasa, umumnya 4 kali sehari 1 tablet. Untuk kasus tertentu, diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari. Untuk anak-anak, cukup 10 mg per kg berat badan sehari. Obat diminum sesudah makan. Pengobatan umumnya perlu waktu lama, antara 1-4 bulan. Bisa 6 bulan untuk jamur di kuku jari kaki.

Imidazol dan Triazol. Obat jamur kulit golongan ini, mempunyai spektrum yang luas. Dapat digunakan untuk pengobatan tinea pedis (kutu air) dan candidosis. Kelompok imidazol yang biasa di­gu­nakan untuk infeksi C. albicans  adalah mikonazol, ketokonazol, dan klotrimazol. Sedangkan anggota kelompok triazol yang banyak diguna­kan untuk candidosis adalah flukonazol dan itrakonazol.

Tolnaftat. Termasuk golongan tiokarbonat dan merupakan antijamur yang efektif mengatasi panu, kurap, jamur di kuku dan tinea kruris pada lipat paha/perut. Biasanya digunakan 2 kali sehari selama 2 – 4 minggu, dilanjutkan 2 minggu setelah gejala klinis hilang. 

Nistatin. Obat ini merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri Streptomyces noursei. Nistatin terutama digunakan infeksi C. albicans di kulit, selaput lendir dan saluran cerna. Nistatin mengikat ergosterol atau komponen utama membran sel jamur. Saat berada pada konsentrasi yang cukup, nistatin membentuk inti dalam membran untuk mematikan jamur. (jie)

____________________________________________

Ilustrasi: Light photo created by freepik - www.freepik.com