Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Konsumsi kalsium yang direkomendasikan untuk anak umur 1 – 3 tahun: 500 mg, umur 4 – 8 tahun: 800 mg, umur 9 – 18 tahun: 1300 mg, umur 19 – 50 tahun: 1000 mg, di atas 51 tahun : 1200 mg.

Menurut Meta Pramana, S.Si, Apt, 99% kalsium berada di tulang rangka, 1% di jaringan lain dan cairan tubuh. Sebanyak 1 gram kalsium dalam cairan tubuh (ekstrasel) 54% -nya dalam  bentuk terionisasi, sisanya terikat dengan albumin. Sebagian kalsium yang terionisasi berada dalam bentuk ikatan dengan anion, terutama fosfat dan sitrat.

Kalsium membantu proses pembekuan darah, katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel. Kalsium dalam darah, menjadi ukuran keseimbangan kadar kalsium di seluruh tubuh, yang ditentukan oleh hormon paratiroid.

Saat kadar kalsium dalam darah berkurang, hormon paratiroid bertambah dan mengubah kalsifediol menjadi calsitriol, kemudian terjadi peningkatan penyerapan kalsium dari usus. “Fungsi calsitriol adalah meningkatkan absorbsi kalsium di usus dan mengatur mineral pada tulang. Bila tidak sedang kekurangan kalsium, tubuh menyerap  kalsium dari ginjal, sehingga kadar kalsium dalam darah kembali normal,” papar Meta.

Cara terbaik memenuhi kebutuhan kalsium bukan dari suplemen, melainkan dari makanan sehari-hari. Susu dan makanan turunannya sangat kaya kalsium. Segelas susu atau yogurt mengandung 300-400 mg kalsium; 100 gram kacang kedelai basah mengandung 180 mg kalsium, 100 gram kedelai kering 225 mg kalsium, dan 100 gram sari kedelai bubuk  450 mg kalsium. Tempe mengandung 130 mg dan tahu 125 mg kalsium per 100 gram.

Kacang tanah mengandung 500 mg/100 gram. Makanan laut seperti udang dan teri, basah maupun kering, juga mengandung kalsium. Ikan sarden dan ikan pepes duri lunak yang dimakan dengan tulangnya, merupakan sumber kalsium yang baik. Juga sayuran hijau. Bayam (250 mg/100 mg), brokoli (200 mg/100 gram), daun talas (300 mg/100gram) dan daun melinjo (220 mg/gram). (jie)