Manfaat Silat untuk Hipertensi dan Diabetes
silat_hipertensi_diabetes

Manfaat Silat untuk Hipertensi dan Diabetes

Ada sekitar 60 orang yang mengikuti latihan silat aliran Sin Lam Ba di Tebet dengan dr. Agasjtya Wisjnu Wardhana, Sp.PD-FINASIM. Selain pasien asma, ada pula pasien hipertensi dan diabetes.

Hipertensi bila ditinjau dari aspek medis, ada gangguan sirkulasi darah dan pembuangan racun dari ginjal. Agar sirkulasi darah bagus, jantung harus dapat berkontraksi secara optimal. “Kita berlatih pernapasan, lalu napas disesuaikan dengan kontraksi jantung (mengikut detak jantung), sampai terasa tubuh jadi rileks,” ujarnya. Denyut jantung akan jadi lebih lambat dan tubuh rileks, sehingga tekanan darah menurun.

Baca juga: Silat untuk Pengobatan Asma

Ia menekankan, untuk mencapai kesembuhan, obat dari dokter tidak boleh putus. “Obat tetap berjalan, tapi dengan latihan secara perlahan dosis obat turun dengan sendirinya,” tegas dr. Wisjnu. Sampai satu titik, obat mungkin hanya diminum saat diperlukan, karena kondisi tubuh sudah baik.

Latihan silat ini sifatnya sebagai terapi pendamping. “Kalau disuruh olahraga, kadang pasien malas. Kalau latihan silat kan banyak teman dan ada bimbingan pelatih sehingga lebih nyaman,” pungkas dr. Wisjnu.

 

Untuk diabetes

Ada pasien diabetes yang berlatih silat dengan dr. Wisjnu memiliki kadar gula tidak terkontrol. Meski sudah mendapat obat, gula darahnya tetap saja tinggi (>300 mg/dL). Sejak ia berlatih silat secara rutin, dalam 3 bulan kagar gula darahnya turun pelan-pelan menjadi 200 mg/dL.

“Latihan rutin merangsang usus bekerja dengan baik dan membuang racun, sehingga kemampuan tubuh menyerap gula bagus, dan gula tidak banyak kumpul di darah,” ucap dr. Wisjnu. Selain di darah, gula juga disimpan di otot dan hati, tapi cadangan gula di otot terbatas. “Latihan akan membuat otot ‘lapar’ terhadap gula sehingga gula di darah bisa ditangkap dan dibakar,” lanjutnya. Hati (lever) yang sehat akan bekerja dengan baik; racun-racun dibuang keluar sehingga hati bisa menyimpan gula lebih optimal.

Yang mengkhawatirkan, pasien diabetes cenderung mengalami perlemakan hati (fatty liver). Kalau sudah begini, biasanya gula sulit turun sehingga harus dibantu insulin. Latihan rutin bisa membantu mencegah terbentuknya perlemakan hati.

Baca juga: Daun Salam Tangkal Diabetes

Berdasarkan pengalaman dr. Wisjnu, pasien diabetes yang gulanya tinggi meski sudah mendapat kombinasi obat oral dan insulin, kondisinya membaik dengan menjalani latihan silat secara rutin. Dosis insulin yang tadinya 3x sehari jadi 1x sehari, dan pasien tidak merasa lemas dan ngantuk. “Makin yakin dengan latihan, penyakit makin terkontrol. Tapi, dari sisi ilmiah, obat tidak boleh ditinggalkan.  Pada akhirnya diharapkan tercapai kondisi seimbang dan sinkron, antara fisik dan fungsi mental-spiritual, dan fungsi tubuhnya,” tandasnya.

Latihan silat dilakukan 2x seminggu; 1x berlatih jurus, 1x latihan nafas. Di rumah, pasien mengulang sendiri latihannya, mana yang dibutuhkan. “Kalau butuh berkeringat, perbanyak jurus, kalau butuh relaksasi perbanyak pernafasan,” tutup dr. Wisjnu. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Image by AgusTriyanto from Pixabay