Kurang serat beresiko obesitas stroke penyakit jantung & diabetes
Serat

Manfaat Serat

Serat ada di urutan kedua dalam pedoman “Tumpeng Gizi Seimbang” dari Departemen Kesehatan. Yang pertama, karbohidrat. Artinya, porsi serat mestinya yang kedua terbanyak dalam asupan makan sehari-hari. Direkomendasikan mengonsumsi serat pangan 10-13 gr/hari dalam 1.000 kkal dan 25-30 dr untuk asupan 2.100 kkal. Serat bisa dari sayur dan buah. “Dianjurkan makan 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah sehari,” terang dr. Stella Bella, M.Gizi, Sp.GK di acara Asupan Sayur dan Buah Sejak Dini, Cegah Penyakit Kronis di Jakarta.

Kurang mengonsumsi serat tubuh bisa obesitas, lalu muncul penyakit kronis seperti stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, dan diabetes. Ini adalah tiga besar penyakit penyebab kematian tertinggi. Di Indonesia, angka obesitas terus meningkat. Pada laki-laki, naik dari 13,9% (2007) menjadi 17,7% (2013). Pada perempuan, lebih dahsyat: 14% (2007) menjadi 32% (2013).

Konsumsi cukup serat merupakan cara mencegah dan menurunkan kegemukan. Serat terbagi menjadi serat larut dan tidak larut; keduanya ada di sayur dan buah. “Di usus, serat larut akan menghalangi penyerapan kolesterol sehingga kolesterol yang diserap tubuh berkurang,” terangnya. Sebagian kolesterol diikat oleh serat sehingga tidak diserap tubuh, melainkan dibawa ke usus besar untuk selanjutnya dibuang.

Serat tidak larut akan menggumpalkan ampas/sisa makanan, sehingga terbentuk feses yang padat tapi lembut. Ini mempermudah proses pembuangan dan merangsang kontraksi usus besar, sehingga BAB (buang air besar) lancar, dan terhindar dari sembelit.

Secara umum, “Serat membuat karbohidrat diserap perlahan, sehingga gula darah tidak melonjak naik dengan cepat.” Ini bisa menghindarkan kita dari resistensi insulin dan diabates tipe 2. Serat dicerna perlahan-lahan, sehingga kita merasa kenyang lebih lama dan tidak cepat lapar.

Konsumsi buah dan sayur orang Indonesia, masih sangat kurang. Hanya 6,5% yang rutin yang makan sayur dan buah setiap hari. Menurut psikolog keluarga Ayoe Sutomo, M.Psi, orangtua perlu memberi contoh, agar anak bisa memahami pentingnya makan sayur dan buah, agar kebutuhan serat terpenuhi. Buah dan sayur bisa dibuat jus. Kalau tidak mau repot, produk  jus & buah bisa dikonsumsi. (nid)