Kulit Pinus, Tanaman Penjaga Jantung | OTC Digest

Kulit Pinus, Tanaman Penjaga Jantung

Pohon pinus (Pinus merkusii) yang tingginya bisa lebih dari 20 m, ternyata mengandung senyawa fitokimia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Ekstrak kulit pinus merupakan antioksidan tinggi, mengandung oligomer proantyjanidyny (OPC) yang kekuatannya mirip dengan vitamin C, E dan koenzim Q10. Penelitian menunjukkan, senyawa ini mempunyai sifat antiradikal bebas, yang dapat mencegah kerusakan jaringan tubuh dan menunda penuaan.

Kandungan lainnya, stanol, merupakan komponen mirip kolesterol dalam tubuh manusia. Banyak penelitian menunjukkan manfaat stanol ester untuk membantu menurunkan LDL (low density lipoprotein – kolesterol “jahat“) dan  menjaga kadar kolesterol dalam darah.

Riset dilakukan Aristotelian University in Thessaloniki, Yunani, mencakup 150 responden dengan kadar kolesterol di atas normal. Risiko penyakit kardiovaskular menurun antara 24-13% setelah diet Mediteranian – diet untuk kesehatan jantung - dalam 4 bulan.

Ada pun kelompok pembanding, yang hanya diberi stanol ester, kadar LDL turun 26-30% setelah 1 bulan. “Stanol ester yang ditambahkan dalam makanan, tampaknya menjadi pilihan untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, terutama pada mereka yang tidak melakukan diet Mediteranian,” ujar Kepala Penelitan Prof. Athyros.

Ternyata stanol lebih bermanfaat dalam bentuk ester (senyawa yang tebentuk dari penggantian atom hidrogen) daripada dalam bentuk bebas. Esterifikasi menyebabkan stanol lebih mudah larut dalam lemak; kelarutannya 10 kali lebih besar dibandingkan stanol bebas, hingga memudahkan perjalanannya menuju usus halus.

Stanol ester menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah, dengan menghalangi penyerapan kolesterol dari makanan dan pengeluaran kolesterol dari empedu ke saluran cerna. Trigliserida dan total kolesterol dalam darah juga dihambat penyerapannya.

Stanol ester di usus akan dipecah menjadi stanol bebas. Ia akan berkompetisi dan menggantikan posisi kolesterol.  Stanol memiliki kemampuan bergabung dengan senyawa lain yang lebih tinggi pada micelle (molekul lemak) daripada kolesterol. Sehingga, kolesterol lebih sulit bergabung dalam micelle. Dengan demikian, kolesterol yang terserap oleh usus sedikit dan pembentukan LDL terhambat.

Ekstrak kulit pinus saat ini diproduksi dalam minuman / smoothie. Selain pada kulit pinus, stanol  terdapat pada tomat, pisang, wortel, kacang tanah dan minyak zaitun.

 

Cegah hipertensi dan gagal jantung

Senyawa fitokimia lain yang terdapat dalam kulit pinus adalah Pycnogenol. Beberapa studi menunjukkan, suplementasi Pycnogenol berhubungan dengan membaiknya performa jantung, aliran darah meningkat dan mencegah trombosis. Trombosis adalah sumbatan di pembuluh darah dalam sistem kardiovaskuler.

Penelitian di Universitas Arizona, Tucson, dilakukan untuk melihat efek Pycnogenol dalam mengendalikan tekanan darah pada mencit/tikus. Hipertensi menyebabkan melemahnya otot jantung dan peningkatan volume ruang jantung. Menyebabkan gagal jantung karena jantung gagal memasok oksigen dalam darah ke seluruh tubuh.

Pycnogenol dapat mencegah jantung “aus” selama hipertensi, dengan cara meningkatkan kuantitas kolagen di jaringan ikat jantung. Kolagen adalah protein pembangun sendi, gigi, kulit, otot dan tulang.

Kemampuan Pycnogenol dalam mengendalikan tekanan darah, berhubungan dengan peningkatan produksi oksida nitrat (Nitric Oxide/NO), yang menyebabkan peningkatan aliran darah dan pasokan oksigen ke otot.

Riset di Hiroshima University Graduate School of Biomedical Sciences, Jepang, menunjukkan setelah 2 minggu suplementasi dengan Pycnogenol, aliran darah meningkat 42%. Pada gilirannya, NO menyebabkan otot sekitar arteri rileks. Akibatnya, diameter pembuluh darah meningkat dan tekanan darah turun.  (jie)