Kulit Organ Terpenting dan Paling Besar, Apa Saja Fungsinya | OTC Digest
fungsi_manfaat_kulit

Kulit Organ Terpenting dan Paling Besar, Apa Saja Fungsinya

Cara McDonald, St Vincent's Hospital Melbourne

Artikel ini adalah bagian dari rangkaian tentang kulit: mengapa kita memilikinya, apa fungsinya, dan risiko yang dihadapi kulit.


Kulit kita adalah persoalan besar—secara harfiah. Kulit adalah organ tubuh yang paling besar, dan salah satu yang paling rumit. Ia memiliki banyak peran dalam memelihara kehidupan dan kesehatan, tapi juga memiliki banyak potensi masalah, dengan lebih dari 3.000 kemungkinan kelainan kulit.

Tidak hanya menahan segala sesuatu tetap pada tempatnya, kulit juga berperan penting sebagai batas pelindung yang kedap udara, kedap air, dan fleksibel, antara dunia luar dan sistem yang sangat teratur di dalam tubuh . Kulit juga membantu dalam regulasi suhu, pertahanan kekebalan tubuh, produksi vitamin, dan sensasi rasa.

Kulit itu unik dalam berbagai cara, tapi tak ada organ lain yang membutuhkan perhatian yang begitu besar, baik dalam hal penyakit maupun kesehatan. Terdapat fokus yang sangat besar pada kesehatan kulit, dengan kompetisi yang sengit untuk memiliki kulit yang berkilau, lebih bersih, lebih sehat, lebih muda, dan lebih segar. Dan fokus ini bisa menyebabkan masalah sekunder terkait rasa percaya diri dan kesehatan mental.

Jadi, apa sebenarnya fungsi kulit kita, dan bagaimana ia mempengaruhi hidup kita?

Struktur kulit

Kulit dibagi ke dalam tiga lapisan yang disebut epidermis, dermis, dan subkutis. Ketiga lapisan ini didefinisikan dengan baik, tapi bersama, terciptalah kulit yang berfungsi efektif.

Epidermis adalah bagian terluar kulit, lapisan sel dengan ketebalan berbeda tergantung letaknya pada tubuh. Rerata tebalnya kurang dari setengah milimeter. Epidermis tersusun dari sel-sel keratinosit yang membentuk struktur seperti dinding bata, yang terikat kuat satu sama lain, dan berfungsi untuk mencegah kelembapan, patogen, dan zat-zat kimia keluar masuk tubuh dengan bebas.

Keratinosit terbentuk dari lapisan basal yang bergerak naik ke permukaan (dikenal sebagai stratum korneum) selama periode sekitar 28 hari. Begitu mereka mencapai permukaan, ikatan kuat antara mereka lepas, dan mereka pun luruh.

Selain keratinosit, sel-sel penghasil pigmen yang disebut melanosit, dan sel-sel imun yang disebut sel Langerhans, juga ada di dalam epidermis. Melanosit menempati membran basal, di dasar epidermis dan memproduksi pigmen yang dikenal sebagai melanin, baik secara bawaan (memberi warna asli kulit), dan sebagai respon terhadap paparan sinar UV (memberi kulit warna yang terjemur matahari).

Melanin adalah pigmen cokelat yang diserap ke dalam keratinosit di atasnya. Pigmen ini kemudian akan menyerap cahaya UV ketika sinar matahari menyentuh kulit, dengan demikian melindungi sel-sel basal di bawahnya dari kerusakan akibat UV.

Sel-sel epidermal juga mengembangkan folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea, yang meluas hingga ke lapisan bawahnya, yang disebut dermis. Saluran kecil dari tiap kelenjar ini terbuka pada permukaan kulit. Keringat dan sebum (minyak) menghasilkan penghalang antibakteri dan pelindung pada kulit.

Epidermis terletak di bawah dermis dan 20-30 kali lebih tebal. Tersusun atas lapisan padat jaringan yang berserat (kolagen) dan elastis (elastin). Dermis memberikan keutuhan, kekuatan, dan elastisitas kulit, serta mengandung pembuluh darah, kelenjar dan folikel rambut, juga saraf dan reseptornya.

Di bawah dermis, terdapat subkutis (juga dikenal sebagai hipodermis), suatu lapisan khusus dari jaringan berserat adiposa (lemak). Ketebalan lapisan ini sangat berbeda-beda, tergantung tempat serta bentuk tubuh dan berat badan seseorang. Lapisan ini melindungi tubuh dari trauma luar, menjaga tubuh tetap hangat (insulasi) dari dinginnya udara luar, dan menyimpan energi (lemak).

Fungsi kulit

Berbagai fungsi luar biasa yang dilakukan oleh kulit sehat masih diungkap. Fungsi dasar sehari-hari meliputi:

  • Bekerja sebagai penghalang —melindungi dari kehilangan air serta cedera fisik dan kimia, juga serangga.

  • Membantu melawan kuman, alergen, toksin, dan karsinogen melalui bagian dari sistem imun yang ada di kulit kita.

  • Meregulasi suhu tubuh dengan melebarkan atau menyempitkan pembuluh darah kita di dekat permukaan kulit, mengatur pengeluaran panas dari tubuh. Temperatur juga diatur dengan pendinginan yang menguap melalui produksi keringat, dan dengan efek isolasi dari tegaknya rambut pada permukaan kulit. Hilangnya panas juga dipengaruhi dengan mengisolasi lapisan lemak subkutan.

  • Melindungi kita dari radiasi UV dengan menghasilkan melanin.

  • Memberi kita sensasi sentuhan_menghadirkan interaksi dengan lingkungan fisik, membebaskan semua aktivitas motorik halus dan kasar, dan memungkinkan stimulasi yang menyenangkan dan bersifat seksual.

  • Menginduksi produksi Vitamin D, yang membantu mencegah banyak penyakit termasuk osteoporosis, kanker, penyakit jantung, obesitas, dan penyakit neurologis.

  • Menyembuhkan luka.

  • Memberi kecantikan dan daya tarik fisik—kualitas dan kondisi kulit berkontribusi besar terhadap persepsi akan kesehatan, kebugaran, kemudaan, dan kecantikan.

Apa itu kulit yang normal, dan bagaimana kita bisa mengoptimalkannya?

Kulit yang sehat dan normal memiliki banyak peran penting dan karena itu harus dirawat dengan penuh kepedulian dan rasa hormat. Banyak orang baru mulai fokus pada kulit begitu terjadi kelainan atau setidaknya masalah yang terasa.

Masalah umum mencakup kulit kering, sensitif, berminyak, tersumbat, keriput, rusak akibat sinar matahari, dan menunjukkan tanda penuaan. Meski semua kondisi tersebut berada dalam spektrum kulit yang berfungsi normal, tapi bisa juga dianggap sebagai masalah bila keluhannya berat atau tidak diinginkan.

Kulit sehat dan normal yang tidak terpapar serangan fisik maupun lingkungan yang berlebihan mungkin tidak membutuhkan perawatan atau perlindungan khusus, tapi bagi yang ingin mengoptimalkan atau memperbaiki kulit mereka, beberapa langkah dasar bisa membuat perbedaan besar.

Kunci perawatan kulit yakni konsisten dan rutin, dan mungkin perlu beberapa saat sebelum perubahannya terlihat. Perawatan dasar berupa perlindungan sehari-hari terhadap radiasi UV yang berlebihan, proteksi dari iritasi dan kekeringan yang berlebihan (dengan menghindari sabun yang membuat kulit kering, terlalu banyak air, atau zat kimia yang mengiritasi), serta membantu fungsi penghalang kulit (menggunakan lapisan pelindung yang melembapkan) akan menghasilkan perbaikan yang kentara di hampir semua kulit.

The ConversationBergonta-ganti produk dan mengubah rutinitas biasanya kontraproduktif, dan akan menghambat Anda mendapatkan perbaikan yang diharapkan tepat waktu. Sangat layak untuk merawat kulit, karena Anda akan memakainya setiap hari seumur hidup Anda.

Cara McDonald, Consultant Dermatologist, St Vincent's Hospital Melbourne

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.

___________________________________

Ilustrasi: Igor Link / Pixabay.com