Kismis, Buah Kering Penghalang kolesterol | OTC Digest

Kismis, Buah Kering Penghalang kolesterol

Pada roti, anggur kering atau kismis berfungsi sebagai pengawet alami yang dapat memperpanjang masa simpan, menambah rasa manis, serta memperbaiki tekstur. Kismis juga banyak digunakan untuk meningkatkan aroma dan rasa manis pada pembuatan permen, cokelat, es krim, cakes, cookies, saus dan lain-lain.

Salah satu manfaat kismis untuk kesehatan adalah kemampuannya sebagai penghalang penyerapan kolesterol, artinya membantu menurunkan kadar kolesterol. Baik dikonsumsi oleh mereka yang menderita hiperkolesterolemia atau sedang dalam program penurunan berat badan.

Penelitian menunjukkan, antioksidan dari kismis mampu menghambat penyerapan kolesterol di usus besar. Serat kismis ini adalah penyebabnya. Di usus besar, serat diubah menjadi asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid/SCFA), yang membantu menurunkan kolesterol.

Mary Ellen Camire, staf pengajar dari Departemen Ilmu Makanan dan Nutrisi Manusia di Maine University, AS, menjelaskan, saat usus besar merasakan terbentuknya asam lemak, usus besar mengirim pesan ke hati untuk menghentikan pembuatan kolesterol. Di sisi lain, serat mengikat kolesterol dalam darah untuk kemudian membuangnya bersama feses.

Mekanisme lain adalah bahwa serat dan asam tartaric dalam kismis, bekerja sama mempercepat pencernaan makanan dan pembuangan, serta mengurangi asam empedu. Pengikatan asam empedu oleh serat merupakan mekanisme alami, yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol darah.

Baca juga : Kismis, Buah Kering Sahabat Gigi dan Tulang

Asam empedu adalah hasil akhir dari proses metabolisme kolesterol. Dengan semakin banyaknya asam empedu yang terbuang, makin banyak pula kolesterol yang akan terurai untuk pembentukan kembali asam empedu.

Penelitian Carl L. Keen dari Universitas California-Davis, AS, menunjukkan, konsumsi kismis setiap hari selama 4 minggu dapat meningkatkan kapasitas antioksidan plasma, yang pada gilirannya menurunkan laju oksidasi LDL (kolesterol jahat).

Dalam penelitian lain, Gene A. Spiller dari Health Research and Studies Center, Los Altos, California, menunjukkan konsumsi satu cangkir kismis setiap hari dapat meningkatkan keasaman kolon (usus besar), dan menurunkan waktu transit sisa makanan dari kolon.

Hal tersebut penting untuk mengurangi kesempatan kontak antara senyawa beracun dengan dinding kolon, sehingga efektif untuk mencegah, tak hanya penumpukan kolesterol, tetapi juga terjadinya kanker kolon. (jie)