Kenali Gejala Computer Vision Syndrome | OTC Digest

Kenali Gejala Computer Vision Syndrome

Komputer dan gawai adalah piranti alat serbaguna yang sulit lepas dari kehidupan sehari-hari. Di kantor memasukkan data menggunakan komputer, hang out bersama teman di caffe sambil main tablet, bahkan mau tidur pun masih baca berita di gadget.

Tahukah Anda jika memandang layar komputer dengan konsentrasi dalam waktu lama dapat menyebabkan saraf mata menegang? Jika dipaksakan dapat menyebabkan rasa perih yang sangat di mata. Gangguan ini dikenal sebagai computer vision syndrome (CVS). 

Di mata terdapat otot ciliary yang bekerja memfokuskan lensa dan mengatur iris (banyaknya sinar yang masuk ke mata). Perbedaan intensitas (saturasi dan kontras) cahaya dalam tampilan layar membuat otot ciliary bekerja keras; mengatur lensa maju-mundur agar fokus.

Dalam waktu lama menyebabkan otot lelah dan berakibat pada pandangan kabur/ ganda, mata pedih dan sakit kepala. Akibatnya susah konsentrasi dan produktivitas terganggu.

Keluhan ini mulai banyak terjadi tahun 1995 ketika orang mulai banyak menggunakan komputer. CVS dipengaruhi oleh cahaya monitor yang kelewat terang di banding ruangan, jarak antara mata dan layar yang terlalu jauh/dekat.

Juga radiasi sinar biru, sinar X dan UV yang dipancarkan layar komputer. Radiasi sinar X yang mengionisasi sel mata dapat merusak saraf mata. Dr. Rita S. Sitorus, PhD, SpM (K) dari RSCM, Jakarta mengatakan,” Radiasi bisa menyebabkan kelembaban mata berkurang, sehingga mata berasa seperti berpasir, panas dan pedih.“  

Norman P. Einhorn. OD, MS, FAAO dari Center for Visual Rehabilitation, New Jersey, AS mengatakan penyebab paling banyak adalah dari kontras monitor. “Ini paling banyak terjadi pada layar dengan kertas kerja yang cerah dengan background hitam/gelap,” katanya.

Bagaimana solusinya? Mulai dengan mengatur pencahayaan ruangan dan layar komputer. cahaya tidak terlalu terang maupun redup.Cahaya ruangan yang terlalu terang akan membuat silau dan mengganggu penglihatan, sementara jika terlalu redup otomatis membuat mata sepenuhnya melihat langsung ke sumber cahaya (monitor).

Menurut Dr. Rita perlu juga mengatur jarak mata ke monitor untuk mengurangi radiasi. Jarak yang dianjurkan antara 50 -70 cm dengan posisi mata lebih tinggi sekitar 10 cm dari tengah layar komputer.

Seringlah kedipkan mata untuk mengurangi mata kering. Riset menyatakan, pengguna komputer rata-rata mengedip 5 kali per menit saat di depan layar, sementara normalnya 12 kali per menit.

Yang tak kalah penting ialah sering mengalihkan pandangan pada benda lain untuk mengistirahatkan otot mata dan menetralkan radiasi layar komputer. “Mata perlu memfokuskan pada jarak yang berlainan dari waktu ke waktu. Coba setiap 20 menit lihat obyek jauh selama 20 detik,“ papar Norman. (jie)