Kecanduan Game, Sama Seperti  Narkoba

Kecanduan Game, Sama Seperti  Narkoba

Subway Surfers, Angry Birds, Candy Crush Saga, Plants vs Zombies. Ini game yang kerap membuat orang lupa waktu. Game bisa membuat kecanduan, sama dengan narkoba. Game dalam gawai (smart phone, tablet) berkembang sangat cepat. Dapat diunduh tanpa harus membayar dan bisa segera dimainkan. Kerap terjadi, game yang sangat sederhana justru yang paling adiktif. Namun banyak yang tidak sadar bahwa sudah kecanduan game. Berjam-jam mereka asyik memainkannya.

Dr. Kai W. Müller dari Department of Psychosomatic Medicine and Psychotherapy di University Medical Center of the Johannes Gutenberf-University Mainz, Jerman, menjelaskan game memberi pengaruh negatif  pada seseorang. Karena sudah kecanduan, yang bersangkutan kehilangan kontrol atas perilakunya dan tetap melanjutkan dorongan untuk nge-game.

Reward (penghargaan) dalam game itu yang memberi pengaruh adiktif. Pemain diajak melewati tantangan tertentu untuk bisa naik level, memberi rasa puas dan sukses, hingga terdorong untuk masuk ke level berikutnya,” papar dr. Müller.

Setelah melakukan serangkaian aksi, melewati tantangan dalam game dan mendapat feedback bahwa aksi tersebut benar, muncul rasa puas karena pelepasan neurotransmitter dopamin di otak. Hal ini membuat otak menginginkan pengulangan rasa puas tersebut.

Dr. Judy Willis, M.Ed, neuorologis dari University of California, Santa Barbara, AS, memaparkan saat tingkat kesulitan dalam suatu game tidak lagi cukup memuaskan, orang terdorong untuk mencari game yang lebih menantang. Ini mirip yang terjadi pada otak pecandu kokain. Konsentrasi dopamin ‘meroket’ saat mengonsumsi kokain dan tubuh beradaptasi dengan hal tersebut. Saat kadar dopamin menurun, otak meminta lebih. Alhasil yang bersangkutan akan mengonsumsi kokain lebih banyak.  

Menurut Dr. Müller, terapi menyasar pada penyebab adiksi. “Psikoterapi melihat fakta yang menyebabkan adiksi, bisa stres atau kegelisahan sosial. Pasien diajari mengatasi masalahnya untuk menghilangkan penyebab dasar adiksi,” katanya.

Para pecandu game disarankan untuk banyak melakukan aktivitas luar ruang, bertemu dengan banyak orang dan tidak hanya fokus pada gawai.  (jie)