Kapan Demam Menjadi Bahaya | OTC Digest

Kapan Demam Menjadi Bahaya

Demam dapat menyerang semua orang. Penampilan saat demam— loyo atau masih bisa berinteraksi—dapat menjadi pertimbangan, apakah demamnya berbahaya atau tidak.  Kapan demam dianggap bahaya?

Demam merupakan bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh, melawan infeksi. Jika seseorang terserang  demam, berarti di dalam tubuh sedang berlangsung pertempuran antara sistem imun melawan penyakit. Umumnya, demam merupakan gejala dari suatu penyakit akibat infeksi bakteri, virus atau parasit, seperti influenza.

Kebanyakan bakteri dan virus penyebab infeksi pada manusia, hidup subur pada suhu 37 °C. Meningkatnya suhu tubuh beberapa derajat, dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, untuk membuat lebih banyak sel darah putih, membuat lebih banyak antibodi dan zat-zat lain untuk melawan infeksi.

Perawatan di rumah

Jika demam ringan dan tidak ada masalah lain yang timbul, tidak perlu minum obat. Cukupi kebutuhan cairan dan istirahat. Jika seorang anak masih dapat bermain dan nyaman, pengobatan cukup dengan  minum cairan yang banyak dan tidur.

Namun, jika demam sudah mengganggu, misalnya tubuh terasa tidak nyaman, muntah, dehidrasi atau sulit tidur, demam harus diturunkan. Singkirkan baju atau selimut yang berlebihan. Lingkungan sebaiknya sejuk nyaman. Jika ada, nyalakan AC atau kipas angin.

Mandi atau menyeka tubuh dengan air hangat, dapat membantu menurunkan demam. Ini efektif terutama setelah diberi obat penurun panas; kalau tidak suhu tubuh akan kembali naik.

Jangan mandi dengan air dingin atau kompres alkohol, sebab hanya akan mendinginkan kulit tapi sering membuat situasi menjadi lebih buruk. Misal, menyebabkan penderita menggigil dan dapat meningkatkan suhu tubuh.

Perhatikan tampilan penderita

Demam khususnya jika terjadi pada anak-anak kerap membuat orangtua khawatir. Menurut pedoman praktis dari RS Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, orangtua perlu memperhatikan tampilan anak sebelum menentukan langkah. Beberapa di antaranya :

Tampilan baik

•    Anak masih bisa tersenyum, tidak gelisah, mau makan, menangis                  kuat namun dapat dibujuk.

•    Tidak ada tanda-tanda kekurangan cairan.

•    Ujung kaki dan tangan kemerahan dan hangat.

•    Tidak ada kesulitan bernapas.

 

Tampilan sakit

•    Meski masih bisa tersenyum, anak gelisah dan menangis, kurang aktif,          tidak nafsu makan.

•    Kekurangan cairan derajat ringan atau sedang.

•    Aliran darah tepi masih baik ditandai dengan tangan dan kaki hangat, kulit      masih kemerahan, bila ujung jari ditekan cepat memerah kembali.

Tampilan toksik 

•    Tampak lemah.

•    Tidak ada kontak mata.

•    Gagal mengenal orangtua atau tak bisa berinteraksi.

•    Ada gangguan pernapasan.

•    Bibir atau kulit kebiruan.

Makin berat tampilan anak saat demam, sangat mungkin sakit anak serius hingga perlu pengobatan lebih lanjut. Anak dengan tampilan baik, berisiko <3% menderita infeksi bakteri serius, sedangkan tampilan sakit 26% dan tampilan toksik 92%.

Menghadapi demam

Banyak yang khawatir, demam pada anak akan menyebabkan kerusakan otak. Sebenarnya, kerusakan otak tak akan terjadi, kecuali demam di atas 42°C.

Demam yang tidak diobati yang disebabkan oleh infeksi, jarang melebihi 40,6°C, kecuali si anak mengenakan pakaian berlebihan atau terjebak di  tempat yang panas. Thermostat di otak akan menghentikan demam, agar tidak melebihi 41,1 °C.

Dan bagi kebanyakan anak, demam tidak menyebabkan kejang. Tetapi, kejang demam memang dapat terjadi pada anak. Sekali seorang anak diketahui pernah menderita kejang demam, perlu dicegah agar anak jangan sampai demam tinggi. Umumnya, kejang demam sederhana hanya berlangsung singkat tanpa efek jangka panjang. (vit-jie)