Jangan Takut Radioterapi | OTC Digest

Jangan Takut Radioterapi

Radioterapi termasuk salah satu dari tiga terapi utama kanker, selain operasi dan kemoterapi. Operasi bersifat lokal, mengangkat massa kanker, dan kemoterapi mematikan sel-sel kanker yang ada di seluruh tubuh. Setelah operasi, biasanya ada sisa sel-sel kanker di sekitar lokasi tersebut. “Ini yang dimatikan oleh radioterapi,” ujar dr. Fielda Djuita, Sp.Rad (K) Onk.Rad dari RS Kanker Dharmais, Jakarta. Pengobatan kanker biasanya harus kombinasi.

Sinar peng-ion pada radioterapi memecah DNA sel kanker, sehingga tidak bisa tumbuh dan membelah lagi. “Efeknya hanya di bagian yang dikenai sinar (radiasi),” terang dr. Fielda. Tiga tujuan radioterapi yakni mengecilkan ukuran tumor, mencegah/menghentikan penjalaran kanker, “Dan mengurangi kemungkinan kambuh.”

Bila ukuran kanker kecil dan belum menyebar, terapi cukup dengan operasi dan radiasi. Namun jika sudah ada atau ada kecenderungan menyebar, ditambah kemoterapi. Kemo dan radioterapi dilakukan berbarengan; lima kali radioterapi tiap satu kali kemo. Misalnya kemo Senin pagi maka Senin sore, lalu Selasa hingga Jumat dilakukan radioterapi. Ini terus diulangi sampai jadwal kemo dan radioterapi selesai.

Sebelum menjalani radioterapi, makanlah dengan benar, jangan sampai kekurangan nutrisi untuk pemulihan. Tidak ada pantangan makan, kecuali bila terapinya di daerah mulut. “Sebaiknya menghindari makanan yang pedas atau terlalu panas/dingin, karena bisa menyebabkan perih,” ucap dr. Fielda.

Efek samping radioterapi bersifat lokal. “Kulit pada daerah yang diradiasi mungkin mengalami iritasi; kadang disertai bengkak dan menghitam,” tuturnya. Untuk meminimalisirnya, hindari pakaian terlalu ketat dan kenakan yang berbahan katun.

Penderita kanker payudara sebaiknya memakai kaus dalam saja (tanpa bra). Sebelum terapi, taburi bedak di tubuh agar keringat hilang. “Jangan basah-basah langsung disinar karena air itu penghantar sinar; dosis di kulit yang seharusnya tidak ada, jadi ada karena air,” imbuhnya.

Badan bisa merasa lelah sehabis terapi. Efek lain, tergantung lokasi radioterapi. Kalau di lidah mungkin kehilangan pengecapan, tapi hanya sementara. Jika di daerah perut, bisa muncul mual, muntah atau diare.

Alat radioterapi dan teknik pengerjaannya sudah semakin canggih, “Kita usahakan agar sinar hanya mengenai kanker, dan tidak mengenai jaringan lain.” Organ lain di sekitar lokasi “ditutup”, sehingga tidak terkena. (nid)

 

Baca juga: RADIOTERAPI, LUAR DAN DALAM