Istimewanya Kacang Polong, Menstabilkan Kolesterol hingga Menghambat Kanker | OTC Digest

Istimewanya Kacang Polong, Menstabilkan Kolesterol hingga Menghambat Kanker

Ada beragam kacang-kacangan; kacang tanah, kacang mede, kapri, kedelai dan lain-lain. Satu lagi keluarga kacang-kacangan yang cukup popular, yakni kacang polong (Pisum sativum L.). Pada masakan ala Barat, kacang polong (peas) biasa dibuat untuk campuran salad, sup atau dijadikan bahan tepung. Makanan ini menjadi salah satu makanan favorit di sejumlah negara, di Barat khususnya, karena rasanya yang enak dan kaya zat gizi.

Tanaman ini aslinya dari Pegunungan Himalaya dan bagian utara sampai barat India. Kacang ini kaya akan karbohidrat kompleks dan protein. Kacang polong biasa dijual dalam bentuk segar di pasar tradisional Eropa, namun sekarang sudah dijual dalam kemasan kaleng, dikeringkan atau dibekukan. Pembekuan dianggap lebih baik, karena bisa mempertahankan kandungan gizi di dalamnya.

Menurut studi oleh Dahl W.J dan Tyler R.T., manfaat kacang polong berada di balik tingginya konsentrasi kanji, protein, serat, vitamin, mineral dan fitokimia. Serat dari kulit bijinya dapat membantu fungsi pencernaan, sekaligus mengurangi kemampuan mencerna kanji kacang polong. Amilosa (kanji yang sulit dicerna) berkontribusi menurunkan indeks glikemik. Artinya, saat dikonsumsi kadar gula darah tidak melonjak dengan cepat.

Protein kacang polong saat dicerna menghasilkan peptida-peptida (ikatan-ikatan asam amino. Asam amino adalah bagian terkecil penyusun protein, seperti enzim yang berperan melemaskan pembuluh darah dan bersifat antioksidan.

Juga mengandung beragam fitokimia (senyawa kimia tumbuhan). Pada warna bijinya terdapat kandungan saponin, yang memiliki aktivitas menstabilkan kolesterol darah dan bersifat antikarsinogenik. Ini hasil riset yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition 2012.

Secara terperinci kacang polong antara lain mengandung nutrisi:

  • Dalam 100 gram kacang polong hijau mentah terkandung energi sebesar 81 kkal, tapi tanpa kolesterol. Ini menurut data USDA (United States Department of Agriculture) National Nutrient Dibandingkan ‘saudaranya’ dari keluarga kacang-kacangan, kalori dalam kacang polong lebih rendah. Kandungan karbohidratnya 14,45 gram, serat 5,1 gram, protein 5,42 gram dan lemak 0,4 gram.

 

  • Kulit kacang polong segar merupakan sumber asam folat yang baik. Dalam 100 gram kacang polong terkandung 65 μg atau 16% dari rekomendasi harian asam folat yang diperlukan tubuh. Peran folat tak hanya penting bagi bayi dalam kandungan untuk membantu perkembangan sel – sel, tetapi juga bermanfaat bagi orang tua dan dewasa.

Folat dibutuhkan dalam metabolisme homosistein. Yakni asam amino yang mengandung sulfur. Peningkatan konsentrasi homosistein dalam pembuluh darah, dapat menyebabkan peradangan kronis pembuluh darah. Peradangan ini memicu luka yang selanjutnya menyebabkan terbentuknya plak aterosklerosis. Lambat-laun pembuluh darah bisa tersumbat oleh penumpukan plak.

Asam folat (vitamin B9) berkolaborasi dengan vitamin B12 dan vitamin C untuk membantu tubuh dalam memecah, menggunakan, sekaligus membentuk protein baru. Senyawa protein ini akan membantu pembentukan sel darah merah dan memproduksi DNA, membangun fondasi dasar tubuh yang membawa informasi genetik seseorang. Selain memproduksi DNA (deoxyribonucleic acid), asam folat berperan dalam memperbaiki DNA dan RNA (ribonucleic acid). Asam folat juga berperan dalam pembelahan dan pertumbuhan sel yang cepat.

 

  • Menurut Umesh Rudrappa, ahli nutrisi dari Delhi, India, dalam website-nya (www.nutrition-and-you.com) kandungan vitamin C dalam 100 gram kacang polong tergolong tinggi, yakni 40 mg atau dapat memenuhi 67% kebutuhan vitamin C harian.

 

  • Kacang polong juga kaya akan fitosterol, utamanya ß-sitosterol. Berbagai penelitian sejak tahun 1950-an membuktikan bahwa sayur, buah dan sereal yang kaya fitosterol dapat membantu menurunkan kolesterol dalam darah. Fitosterol merupakan bahan alami, biasanya terdapat dalam tumbuhan, memiliki rantai terbuka sehingga bisa mengikat kolesterol jahat dan membawanya ke luar pembuluh darah.

 

  • Kaya vitamin K, yakni 24,8 μg per 100 gram, atau sekitar 21% dari total kebutuhan harian. Vitamin ini berperan vital untuk sintesis beberapa protein, termasuk dalam pembekuan darah. Disebut juga vitamin koagulasi, vitamin ini bertugas menjaga konsistensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan. Vitamin yang larut dalam lemak ini juga berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal.

 

  • Kacang polong dikenal tinggi flavonoid (bersifat antioksidan) dari kelompok karoten, lutein, zeaxanthin dan vitamin A (dalam 100 gram mengandung 765 IU atau 25,5% dari kebutuhan harian). Vitamin A adalah nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan membran, kulit dan mata.

Zeaxanthin dan lutein merupakan jenis senyawa yang banyak ditemukan di makula (bagian tengah retina) mata. Kedua jenis zat biokatif ini bekerja sama mempertahankan kesehatan dan memfilter cahaya dari luar. Seiring pertambahan usia, kondisi zeaxanthin dan lutein berkurang dan menyebabkan gangguan penglihatan. Karena itu dibutuhkan asupan zeaxanthin yang cukup.Konsumsi makanan tinggi flavonoid juga memproteksi tubuh dari kanker paru-paru dan mulut.

  • Dalam penelitian di Mexico City, Mexico, konsumsi kacang polong dan kacang-kacangan jenis lain dapat menurunkan risiko kanker lambung, terutama saat kacang ini dikonsumsi lebih dari 2 mg /hari. Sebagai gambaran, dalam satu mangkuk (± 220 gram) kacang polong, terkandung setidaknya 10 mg coumestrol. Ini adalah antioksidan dalam kacang polong, yang diketahui berperan menghambat perkembangan tumor di lambung.

Studi oleh Hernandez-Ramirez RU, dkk., ini dilakukan pada 257 partisipan yang memiliki riwayat kanker lambung, dan 478 orang sebagai kelompok kontrol (pembanding), dipublikasikan dalam International Journal of Cancer tahun 2009. Risiko kanker lambung turun hingga 50%. (jie-nid)