Herbal Pemecah Batu Ginjal | OTC Digest

Herbal Peluruh Batu Ginjal

Penyakit kencing batu menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Jenis tanaman obat apa saja yang dapat digunakan untuk meluruhkan batu ginjal?

Pada penderita batu ginjal, umumnya gejala yang paling sering muncul  adalah nyeri yang hilang timbul pada pinggang. Nyeri kadang dirasakan sangat tajam.

Rasa nyeri disebabkan  turunnya batu ke saluran ureter, saat terjadi kontraksi mengeluarkan serpihan batu dan terjadi iritasi bahkan perdarahan hingga air seni  berwarna kemerahan. Jika terjadi penyumbatan oleh batu pada saluran  kencing dalam waktu lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di ginjal, menyebabkan penekanan dan penggelembungan ginjal (hidronefrosis). Terjadi  kerusakan dan kegagalan fungsi ginjal.

Dari berbagai jenis batu ginjal, yang paling sering terbentuk adalah batu kalsium oksalat (80%). Jenis batu lain yang tersering dialami, secara berturut-turut adalah: batu asam urat, batu kalsium fosfat, batu struvit dan batu sistin.

 

Pengobatan  herbal

Selain tindakan pembedahan dan penyinaran, terapi komplementer seperti herbal untuk menangani kasus batu ginjal sering dilakukan. Menurut pakar herbal di Jakarta Kol. Laut dr. Gardjito Sipan, SpU, “Dalam pengobatan batu ginjal dan batu saluran kemih, perlu beberapa sifat/efek farmakologis. Seperti diuretik (meningkatkan pembuangan urin), peluruh batu, antiinflamasi (antiradang), antibiotik dan analgesik.”

 

1. Tempuyung (Sonchus arvensis)

Tanaman ini bersifat melarutkan kalsium oksalat. Apigenion 7-glikosida dan luteolin 7-glikosida, merupakan senyawa flavonoid yang berperan penting sebagai pelarut batu. Tempuyung juga mengandung kalium (K), yang membuat batu ginjal dari endapan kalsium karbonat tercerai berai. Endapan batu ginjal, akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urin.

Tempuyung  aman digunakan. Berdasar uji toksisitas, herbal ini tidak menimbulkan gejala keracunan pada semua sistem biologis tubuh. Penelitian oleh Prof. Dr. Sarjito (alm.) dari FK Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dengan cara merendam batu ginjal dalam rebusan daun tempuyung pada suhu kamar dan pada suhu 37°C. Hasilnya, terjadi penyusutan bobot batu ginjal.

Penelitian lain dilakukan Widodo (1987) secara  in  vitro (di laboratorium). Terbukti, larutan daun tempuyung dapat melarutkan kolesterol, kalsium oksalat, dan asam urat. Tempuyung juga memberikan efek diuretik (memperlancar air seni). (Baca juga: Tempuyung Peluruh Batu Ginjal

 

2. Kumis Kucing (Ortosiphon stamineus)

Salah satu fungsi penting kumis kucing adalah sebagai antiinflamasi. Berbagai penelitian menyebutkan, herbal ini mampu melebarkan ureter.

Penelitian oleh Muangmun W (1984) yang dilakukan terhadap 23 pasien batu kandung kemih yang diberi ekstrak air daun kumis kucing menunjukkan, 40% pasien mengalami penurunan ukuran batu kandung kemih sebesar 0,5 cm, dan 20%  rasa sakitnya hilang.

Hampir semua bagian tumbuhan ini bisa digunakan, dan yang terutama adalah daun, ranting dan bunganya. Ambil 10 gram herba kering atau 20 gram herba segar. Rebus dengan 5 gelas air hingga tinggal 3 gelas. Bagi menjadi 3 bagian, minum setelah dingin, sebelum makan. Untuk meningkatkan efek pengobatan, sebaiknya dikombinasi dengan beberapa herbal lain seperi keji beling dan meniran.

 

3. Meniran  (Phylanthus niruri)

Menurut penelitian, meniran mampu menghambat  pembentukan  kristal kalsium oksalat dan memilki sifat diuretik. Tumbuhan ini kaya kandungan kimia seperti senyawa lignan, flavonoid, alkaloid, tritepenoid, vitamin C dan kalium.  Meniran juga berperan sebagai antibakteri untuk mencegah infeksi.

Untuk memanfaatkan herbal di atas, secara tradisional bentuk rebusan /ramuan sering digunakan. Perlu konsultasi kepada pakar herbal, untuk memperoleh dosis dan kombinasi yang tepat. Jika tidak mau repot, di pasaran tersedia berbagai formulasi herbal untuk batu ginjal. Ada yang berupa kapsul atau larutan yang siap minum. (her)