Es untuk Pertolongan Pertama | OTC Digest

Es untuk Pertolongan Pertama

Es batu bisa digunakan untuk keselamatan. Menurut Bondi Sinaga, instruktur keselamatan di Jakarta, “Pertama, dinginnya es membuat pembuluh darah kontriksi (menyempit).” Pada kasus terkilir, dengan menyempitnya pembuluh darah, aliran darah mengecil sehingga pembengkakan tidak terjadi. Kedua, es memiliki efek anestesi. “Misalnya bengkak, dikompres es akan terasa enak. Begitu es diambil, terasa nyut-nyutan lagi,” imbuh Bondi.

Saat melakukan kegiatan outdoor seperti berkemah, sediakan es dalam termos. Es berguna untuk mengatasi gigitan hewan berbisa seperti lipan, kalajengking atau lebah. Efek konstriksi es mencegah penyebaran bisa (racun). Akibat gigitan, timbul gatal. Jangan digaruk karena mengaktifkan bisa sehingga menyebar. Dengan kompres es, bisa akan tetap di tempat, tidak menyebar ke mana-mana.

Hindari mengompres dengan es terlalu lama; maksimal 20 menit. Kompres harus diangkat-angkat (jangan dikompres terus), untuk mencegah terjadinya luka bakar/melepuh akibat es. Juga untuk mencegah frost bite, yakni organ membiru karena tidak ada aliran darah akibat efek konstriksi berlebihan. Frost bite bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen.

Jika tidak ada es, gunakan sayuran beku. Balut es atau sayuran beku dengan handuk atau kain bersih, sehingga tidak ada kontak langsung dengan kulit, untuk mengurangi risiko/efek yang tidak diinginkan. (nid)

Baca Juga: KAPAN MEMAKAI ES BATU UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA?

                   PERTOLONGAN PERTAMA PADA DEMAM

                   KOMPRES DINGIN ATAU HANGAT?