Bahaya Biduran | OTC Digest

Bahaya Biduran

Gatal dan bengkak di kulit. Berupa bilur kemerahan atau putih di kulit, keras saat diraba. Terjadi di kaki, tangan bahkan wajah. Jika dibiarkan akan terasa nyeri. Itu adalah gejala biduran.

Biduran atau urtikaria dapat mengenai dari bayi hingga orang dewasa. Namun, biduran  lebih sering terjadi pada anak-anak dan wanita usia 30-60 tahun. Selain itu, orang yang memiliki riwayat alergi juga lebih berisiko untuk mengalaminya. Biduran akut (terjadi < 6 minggu) biasanya disebabkan oleh obat, inveksi virus dan makanan seperti kerang, kacang atau cokelat. 

Pada biduran kronis (> 6 minggu) penyebab pasti belumlah jelas. Tapi, sebagian dicetuskan oleh proses autoimun (tubuh membentuk antibodi terhadap tubuh sendiri), kelainan metabolik dan masalah hormonal. “Sel mast merupakan sel dalam tubuh yang paling berperan pada terjadinya biduran,” papar dr. Tantien Noegrohowati, Sp.KK(K), dari Divisi Alergi Imunologi FKUI/RSCM.

Berbagai pencetus dapat membuat sel mast melepaskan histamin, zat yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Akibatnya, cairan dari pembuluh darah ‘bocor’ ke jaringan. Ini yang menimbulkan kelainan kulit berupa bentol dan kemerahan (pembengkakan).

Jika tidak diobati, biduran bisa mengenai lapisan kulit lebih dalam, disebut angioedema. Pada orang dewasa, sekitar 50% biduran disertai angioedema. Gejalanya lebih gatal, panas disertai nyeri di kulit. Kelainan dapat terjadi di saluran napas (sesak), saluran cerna (mulas hingga diare), hingga sistem jantung dan pembuluh darah.

“Pada tahap ini, penderita harus segera mendapat pertolongan medis,” tegas dr. Tantien.

Pengobatan

Diagnosa biasanya sudah didapatkan lewat gejala klinis tanpa perlu pemeriksaan tambahan. Tanda khasnya adalah bentol/bengkak dan kemerahan yang timbul dan cepat menghilang. Lesi biduran jarang bertahan >48 jam. Tapi, pada angiodema lesi bertahan beberapa hari.

Pengobatan biduran bertujuan menghilangkan gejala. “Antihistamin nonsedatif (tidak menyebabkan ngantuk) merupakan obat utama,” tambah dr. Tantien.

Obat diberikan secara bertahap, dari dosis rendah dan dinaikkan sesuai kebutuhan. Lotion / kompres dingin dapat membantu mengurangi rasa gatal dan keinginan menggaruk. Jika birudan disertai angioedema, dokter biasanya menambahkan obat antiperadangan yang diminum dalam jangka pendek.

Lebar bilur atau ruam bisa mencapai beberapa sentimeter. Kondisi stes, minuman beralkohol / mengandung kafein dan suhu panas adalah beberapa faktor yang bisa memperburuk biduran. Hindari faktor-faktor tersebut agar biduran segera hilang. (akh-jie)

Baca Juga : Mencegah dan Mengontrol Alergi

                    Mencegah Alergi Susu Sapi