Agar Spons Tidak Jadi Sarang Bakteri | OTC Digest

Agar Spons Tidak Jadi Sarang Bakteri

Dulu, masyarakat biasa memakai sabut kelapa untuk mencuci piring dan peralatan dapur lainnya. Kini, spons lebih disenangi. Spons yang berpori-pori dapat menyerap sabun dan air sehingga membuat detergen lebih berkembang/berbusa.

Di sisi lain, spons merupakan tempat yang nyaman untuk pertumbuhan bakteri, karena memiliki kelembapan tinggi dan pori-porinya kecil. Meski terlihat bersih dan baru, lebih 100 juta bakteri tak kasat mata berdiam dalam spons, dan terus berlipat ganda ketika didiamkan semalaman.

Penelitian NSF Internasional (National Science Foundation), Organisasi Kesehatan Publik, menemukan adanya bakteri, kuman dan jamur pada spons seperti Salmonella dan E. coli, dapat berkembang biak di dalamnya. Dalam buku “The Secret Life of Germs”  yang ditulis Philip Tierno, Ph.D, dijelaskan bahwa dapur adalah areal rumah yang paling banyak menyimpan bakteri dan kuman, termasuk di  areal wastafel, melebihi toilet.

Lalu? Direkomendasikan, setelah digunakan untuk mencuci piring atau peralatan masak spons sebaiknya dikeringkan, jangan biarkan tetap berada dalam tempat sabun cair. Simpan spons di tempat terpisah dari rendaman sabun. Gunakan juga sabun cair yang bersifat antibakteri.  Rob Donofrio, MS, Ph.D., Direktur NSF Mikrobiologi, menganjurkan untuk mengganti spons setiap dua minggu sekali. (jie)