7 Cara Mengatasi Tinnitus | OTC Digest

7 Cara Mengatasi Tinnitus

Sampai saat ini penyakit tinnitus belum ada obatnya, dan pencegahan adalah langkah terpenting. Namun, bagi penderita, bukan berarti tidak ada harapan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi derita tinnitus.

Tinnitus adalah gangguan pendengaran yang ditunjukkan dengan adanya bunyi berdenging, berdesir, bahkan siulan tanpa ada sumber bunyi. Sebagian besar kasus, bunyi tersebut hanya bisa didengar oleh penderitanya, namun kadang juga bisa terdengar oleh dokter lewat pemeriksaan menggunakan alat.

Dalam derajat ringan – sedang, penderita tidak merasa terganggu terhadap suara dengingan yang konstan terdengar, biasanya tetutup oleh suara-suara di sekitar penderita. Namun, pada derajat berat bisa sangat mengganggu dan menyebabkan depresi.

  1.  Pencegahan adalah yang terbaik. Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk tinnitus. The guardian mencatat, diperkirakan diderita oleh 10% orang dewasa dan 3% anak-anak di Inggris. Sekitar 1% penderita dalam suatu populasi yang mengalami stres berat karena tinnitus. Tinnitus sebagian besar disebabkan infeksi. Melansir dari laman tinnitus.org.uk, jika Anda kerap menggunakan alat bantu dengar atau alat penyumbat telinga (earplugs), pastikan alat tersebut bersih. Jangan suka memasukkan benda asing ke dalam telinga, termasuk cottonbud.
  2. Turunkan volume musik Anda. Memakai earphone atau headphone jamak kita lakukan saat mendengarkan musik di gawai. Disarankan untuk mengatur volume musik tidak lebih dari 60%, dan lepaskan earphone setelah satu jam Anda mendengarkan musik.
  3. Periksa pendengaran. “Disarankan untuk memeriksakan fungsi pendengaran per 2 tahun jika Anda berusia 50 tahun ke atas,” papar Nic Wray, dari British Tinnitus Association.
  4. Evaluasi obat yang Anda konsumsi. Sebagian besar obat resep tidak memberi efek samping tinnitus, namun antibiotik intravena (gentamicin) dan beberapa obat kemoterapi bisa. Aspirin, ibuprofen dan obat diuretik furosemide bisa menyebabkan tinnitus sementara.
  5. Bersihkan kotoran telinga. Mereka yang senang mengorek kotoran telinganya sendiri justru berisiko mendorong kotoran telinga masuk dan menumpuk di gendang telinga, ini berkontribusi menimbulkan tinnitus. Sebaiknya minta dokter THT (telinga, hidung dan tenggorok) untuk membersihkan telinga Anda.
  6. Kelola stres. Tinnitus yang berlangsung tahunan dapat sangat mengganggu; memicu stres. Sebagian orang mungkin bisa beradaptasi dengan gangguan tersebut, namun bagi yang tidak disarankan untuk berkonsultasi dengan ahlinya, baik dokter atau psikiater. Obat antidepresan yang bekerja di telinga bagian dalam (betahistine) adalah yangpaling sering diresepkan.
  7. Alihkan dengan suara. Bunyi-bunyian lain seperti memakai audiobooks atau mendengarkan musik dapat mengalihkan otak dari bunyi tinnitus.  (jie)