Bahan-bahan berbahaya terdeteksi  dalam sejumlah merek kosmetik. Ada merkuri dan hidrokinon (pemutih kulit), asam retinotat/tretinoin (peeling/(pengelupasan kulit) dan obat jerawat. Ada bahan pewarna merah (Rhodamin B) untuk lipstik atau diethylene glycol (DEG) pada pasta gigi.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), 5 langkah perlu dilakukan untukmemilih produk kosmetik yang aman:

1.       Kenali kemasan kosmetik dengan baik. Jangan dibeli bila kemasan atau sediaannya sudah rusak / jelek. Teliti kemasan dan wadahnya, tampilan fisik (segel rusak atau tidak) dan isinya. Produk yang masih baik bentuk dan warnanya merata, stabil dan tidak ada bercak kotoran.

2.       Penandaan/label. Pastikan label tercantum dengan jelas dan lengkap. Setiap kosmetik wajib mencantumkan penandaan / label yang benar, seperti nama produk, nomor bets/kode produksi, nama/negara produsen untuk kosmetik impor, netto, komposisi dan tanggal kadaluarsa. Kemasan juga mencantumkan kegunaan produk dan cara pemakaian dalam bahasa Indonesia, kecuali produk yang sudah jelas cara pemakaiannya.

3.       Komposisi. Kenali jenis kulit atau rambut Anda. Perhatikan komposisi bahan yang tercantum dalam kosmetik. Hindari pemakaian kosmetik bila Anda memiliki riwayat alergi, iritasi atau sensitisasi kulit, terhadap salah satu bahan dalam komposisi kosmetik.

4.       Kegunaan dan cara pemakaian. Pilih kosmetik sesuai kebutuhan, bukan karena iklan. Iklan kosmetik cenderung menampilkan kecantikan/ketampanan public figure, serta menawarkan sesuatu yang menggiurkan. Membeli kosmetik hanya berdasar iklan, bisa tidak obyektif. Baca lebih dulu kegunaan dan cara pakai yang tercantum pada label.

5.       Kadaluarsa. Gunakan produk kosmetik sebelum batas kadaluarsa. Teliti sebelum membeli.

Untuk mengetahui, apakah produk kosmetik telah terdaftar di BPOM, dapat dilihat di website BPOM (www.pom.go.id).  (jie)