5 Herbal Untuk Gangguan Konsentrasi | OTC Digest

5 Herbal Untuk Gangguan Konsentrasi

Autisme atau hiperaktif (attention deficit hyperactivity disorder / ADHD) merupakan gangguan perilaku yang tidak bisa dianggap remeh. Gangguan konsentrasi tersebut bukan merupakan penyakit, melainkan gejala atau manifestasi dari penyimpangan perkembangan anak.

Gangguan konsentrasi dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Perhatian anak mudah sekali beralih dari satu hal ke hal yang lain.

Menurut dr. Adji Suranto, Sp.A dari Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur DKI Jakarta, 4-20% anak usia sekolah didiagnosa menderita hiperaktivitas. Ini merupakan gangguan perilaku akibat ketidakseimbangan kimiawi di otak. Disebabkan adanya defisiensi satu atau lebih senyawa kimia, yang bertanggung jawab untuk mengatur konsentrasi dan atensi.

Sebelumnya, banyak ahli mempertimbangkan kondisi ini berhubungan dengan diet. Makanan tertentu diketahui berperan sebagai penyebab timbulnya autis. Contohnya alergi gluten yang ada dalam gandum. Gula berlebihan juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh; membuat anak lebih aktif.

Salah satu bentuk pengobatan untuk pasien gangguan konsentrasi, menurut dr. Adji Suranto, yaitu dengan menghindari pemanis buatan, zat warna buatan, pengawet dan stabilizers makanan. Serta, makanan yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Perubahan diet, suplemen bahan alami maupun herbal dapat membantu memulihkan gangguan ini.

 

Herbal untuk gangguan konsentrasi

Gotu Kola (Centella asiatica)

Merupakan herba yang memilki efek penenang. Dapat meningkatkan fungsi mental, seperti kemampuan konsentrasi. Herba ini banyak digunakan untuk memperbaiki memori, memperbaiki mental, juga lelah fisik.

Gotu kola mampu menstimulasi otak, dalam mengingkatkan kemampuan untuk fokus, karena memiliki efek menyejukkan dan relaksasi pada sistem overactive nervous. Sebuah uji klinik di India menyebutkan, herbal ini mampu meningkatkan IQ dan kemampuan mental anak.

Ginko (Ginko biloba)

Disebut juga sebagai herba panjang umur. Ekstrak daun mengandung senyawa seperti flavonoid glycosides, terpenoid (ginkgolides, bilobalides). Berbagai jenis penyakit yang bisa diobati dengan herba ini yaitu: demensia, gangguan konsentrasi dan memori, stroke dan untuk memperlancar peredaran darah.

Dengan meningkatnya sirkulasi darah, berarti lebih banyak nutrisi dan oksigen yang dipasok ke otak sehingga kemampuannya meningkat. Riset herba ini terhadap penderita gangguan otak kronis, menunjukkan peningkatan ingatan jangka pendek yang signifikan.

Chamomile (Matricaria recutita)

Herba ini memiliki sifat sebagai penenang. Selain itu memiliki efek sebagai antiradang. Komposisi zat aktif dari sari minyak chamomile, disebut bisabolol. Chrysin merupakan sejenis flavonoid dalam chamomile, yang memiliki efek sebagai anxiolitic yang mampu meningkatkan kualitas tidur. Herbal ini kerap disajikan dalam bentuk teh, dikombinasikan bersama madu dan lemon.

Cinnamon (Cinamomum cassia)

Herbal ini banyak digunakan sebagai rempah-rempah di seluruh dunia. Mengandung minyak esensial 0,5 - 1%. Aroma cinnamon sangat khas sehigga sering disebut sebagai “very hot aromatic taste”. Berbagai senyawa aktif di dalamnya, seperti aldehyde atau cinnamaldehyde, eugenol dan beta-caryophyllene. Herba ini mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat. Juga berperan sebagai antimikroba. Ini salah satu jenis herbal yang baik digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat terkena flu.

Wild lettuce (Lactuca virosa)

Disebut juga bitter lettuce, mirip opium, sehingga disebut opium lettuce. Kandungan kimia yang terdapat dalam herba ini yaitu flavonoid, coumarin, N-methyl-β-phenethylamine. Bersifat sebagai hipnotik, sedatif dan anestetik, sehingga dapat digunakan untuk menginduksi tidur dan menenangkan saraf. Wild lettuce juga merupakan salah satu antioksidan yang kuat. (her)