4 Herbal Peredam Asam Urat | OTC Digest

4 Herbal Peredam Asam Urat

Asam urat tinggi menyebabkan pembengkakan dan nyeri di persendian tangan atau kaki  Ramuan herbal dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar asam urat dan menghilangkan nyeri.

Asam urat sejatinya merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Purin adalah senyawa basa organik penyusun asam nukleat (asam inti dari sel), termasuk dalam kelompok asam amino pembentuk protein. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh dan dijumpai pada hampir semua makanan dari sel hidup, seperti sayur, buah, kacang-kacangan atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Hingga saat ini, penyebab asam urat masih terus diselidiki. Faktor genetik, hormonal dan makanan yang dikonsumsi, diduga menjadi salah satu sumbernya. Namun sebagian lagi belum diketahui menyebabnya (idiopatik).

Pria lebih berisiko terserang asam urat, dibanding wanita. Kadar asam urat pria, cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Asam urat pada wanita, persentasenya kecil dan biasanya baru muncul setelah menopause.

Pengobatan Herbal

Menurut dr. Heru Tandyono dari Klinik Herbal Adi Yudha, Bekasi, herbal bisa digunakan sebagai terapi, dengan tujuan untuk menghilangkan rasa sakit (analgesik), mengurangi terjadinya peradangan dan menurunkan kadar asam urat ke tingkat yang normal.

Beberapa jenis herbal yang bisa digunakan antara lain akar sidaguri, sambiloto, temulawak, komfrey dan lada. Juga tanaman gandarusa. Berapa banyak dosisnya? Menurut dr. Heru, untuk kadar asam urat di atas 8 (pria maupun wanita), dosisnya 3x2 kapsul ekstrak. Jika kadar asam urat dibawah 8, cukup 3x1 kapsul ekstrak. Sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, atau sekitar 1-2 jam sebelum makan.

Jika merasa sangat nyeri, jagung yang direbus bersama kulitnya bisa membantu mempercepat penurunan kadar asam urat, juga mengurangi rasa sakit dan peradangan. Tetap hindari makanan tinggi purin seperti makanan berlemak/bersantan, emping melinjo, jeroan dan ikan yang bisa dikonsumsi dengan durinya seperti sarden, ikan asin, dll.

Sidaguri (Sida rhombifolia)

Herbal ini dapat mengurangi rasa sakit, anti radang dan peluruh kencing. Menurut dr. Heru Tandyono, sidaguri membantu proses penurunan kadar asam urat yang tinggi. Juga mengoptimalkan kerja ginjal, dalam mencegah pembentukan dan pemecah kristal asam urat yang akan dibuang melalui urin. Vitamin C dan ekstrak seledri yang ditambahkan dalam formulasi herbal sidaguri, dapat meningkatkan sirkulasi darah.

Brotowali (Tinospora crispa)

Rasa sangat pahit, bersifat anti demam dan  pereda nyeri. Menurut berbagai penelitian, brotowali mengandung senyawa berkhasiat seperti alkaloid, zat pahit pikroretin, berberin dan palmatin.

Daun salam (Szigium polyantum)

Kaya akan kandungan kimia seperti flavonoid, tanin dan berbagai jenis minyak atsiri seperti sitral dan eugenol. Menurut penelitian, salah satu manfaatnya adalah sebagai stimulan sirkulasi. Kombinasi daun salam dengan herbal lain, seperti seledri dan jinten hitam, mampu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Penelitian bahkan membuktikan, ramuan daun salam, seledri dan jinten hitam secara signifikan menurunkan asam urat lebih baik dibandingkan alupurinol.

Sambiloto (Andrographis paniculata)

Mengandung senyawa berkhasiat seperti andrografolide,  flavonoid,  kalium, kalsium, natrium,  asam kersik, dan lain-lain. Berperan penting dalam pengobatan berbagai penyakit, salah satu fungsi utamanya adalah membantu mengurangi terjadinya inflamasi dan rasa nyeri. Penelitian praklinis menyebutkan, herba ini berpotensi meningkatkan daya analgetik hingga 125% dibandingkan fenilbutazon. Penelitian lain menyatakan, herba ini dapat meningkatkan efek antiinflamasi. (her)