4 Herbal Pelawan Fatty Liver | OTC Digest

4 Herbal Pelawan "Fatty Liver"

Perlemakan hati atau fatty liver adalah salah satu gangguan fungsi hati yang membutuhkan perubahan gaya hidup sebagai obatnya. Diet tinggi serat terbukti dapat menurunkan kadar lemak dalam organ hati. Selain itu, herbal dapat membantu.

Dr. Irsan Hasan, MD., internis dan konsultan gastroenterohepatologi dari FKUI/RSCM, mengatakan,” Kita mengenal obat herbal, dapat juga digunakan herbal yang bersifat hepatoprotektor (melindungi hati dari zat toksik perusak sel hati), seperti silymarin, atau fosfatidilkholin.” (Baca juga: Diet Tinggi Serat Cegah "Fatty Liver" dan Kikis Lemak Perut Dengan Makanan Ini)

 

Berikut ini herbal yang digunakan untuk membantu mengatasi fatty liver antara lain:

  • Silymarin; melindungi hati melalui akitivasnya sebagai antioksidan dan dengan mendorong tumbuhnya sel hati baru.
    Silymarin juga membantu mencerna lemak. Herbal ini mampu  menjaga agar senyawa yang berdampak buruk tidak masuk ke dalam sel hati.
     
  • Sambiloto (Andrographidis herba); efek hepatoprotektif sambiloto ditunjukkan dengan menghambat kerja racun dari karbontetraklorida dan galaktosamin; senyawa yang dapat menginduksi toksisitas pada kultur hati. Pemberian minuman sambiloto pada penderita infeksi hepatitis dapat mengurangi gejala sakit.
    Adapun efek yang tidak diinginkan, pada dosis besar dapat menyebabkan rasa tidak enak di pencernaan dan kehilangan nafsu makan. Rasa pahit dari andrografolida-nya dapat menyebabkan muntah.
     
  • Curcuma domestica Rhizoma (rimpang kunyit); kunyit memiliki senyawa kimia yang disebut sebagai curcuminoid. Curcuminoid dalam kunyit adalah curcumin (75%), demethoxycurcumin (15-20%) dan bisdemethoxycurcumin (kurang lebih 3%).
    Dalam penelitian, curcuminoid ditemukan mempunyai sifat antioksidan dan antiradang. Penggunaan rimpang kunyit ini memiliki kontraindikasi yakni kerusakan saluran empedu. Pada kasus batu empedu, harus digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter.
     
  • Curcumae Rhizoma (Rimpang temulawak); temulawak memelihara kesehatan fungsi hati dengan cara mempengaruhi pengeluaran dan produksi empedu oleh sel-sel hati.
    Efek hepatoprotektor dari kurkumin diujikan dengan menambahkan karbon tetraklorida yang dapat meracuni hati kepada hewan percobaan. Kemudian diberi ektrak temulawak (Curcumin). Hasil yang didapat terjadi peningkatan pembentukan sel-sel parencym hati yang ditandai dengan menurunnya enzim SGOT dan SGPT sebagai indikatornya. (jie)