Peneliti Korea Selatan membuat terobosan baru tes COVID-19 menggunakan sensor arus listrik. Wah, seperti apa ya?
Pemerintah mengeluarkan panduan new normal di tempat kerja selama pandemi COVID-19 yang mengatur baik perusahaan atau karyawan.
Peneliti dari Inggris mulai melakukan pengujian perawatan yang diharapkan bisa melawan infeksi berat COVID-19 pada manusia. Interleukin 7 mampu meningkatkan sel kekebalan pada infeksi parah COVID-19.
Para ahli menerbitkan panduan diet baru untuk membantu mengurangi gejala dan risiko kekambuhan radang usus / IBD.
Peneliti mendapatkan bukti untuk yang pertama kalinya bila vaksin –yang masih tahap uji coba- mempu melatih sistem imun untuk melawan virus corona.
Selama PSBB, mayoritas kita kurang bergerak. Diam-diam, penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes, mengintai bagai bom waktu.
Selama pandemi COVID-19 penderita hipertensi diwajibkan lebih sering melakukan pemeriksaan tensi mandiri, kenapa?
Ada keanehan di balik terus bertambahnya kasus COVID-19 di Indonesia. Bali walau tanpa PSBB memiliki kasus COVID-19 yang rendah.
Beberapa pasien yang mendapat terapi plasma darah ini dikabarkan mengalami perbaikan. Banyak negara, termasuk Indonesia, mulai beralih pada terapi ‘kuno’ ini.
Banyak Rumah Sakit kewalahan menangani lonjakan pasien COVID-19. Dampaknya, keselamatan pasien pun terancam. Apa rekomendasi ahli?
Pendekatan spasial di level kelurahan sebagai metode analisis dan media interpretasi belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, ini bisa digunakan untuk menentukan intervensi yang efektif.
Tengah dilakukan uji klinis terapi plasma konvalesen. Yakni pengobatan menggunakan plasma penyintas COVID-19.
Didi Kempot tutup usia di RS Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5/2020) pukul 7.30 WIB. Pria berusia di usia 53 tahun tersebut dikabarkan meninggal akibat serangan jantung.
Saat puasa sudah menjadi hal lumrah bila mengalami gangguan saluran napas. Di satu sisi virus corona bisa menginfeksi tubuh kita melalui saluran napas.
Obesitas telah lama diketahui menjadi lantaran (penyebab) penyakit lain yang lebih parah, seperti diabetes, hipertensi, jantung dan stroke. Tetapi kini peneliti menemukan obesitas mungkin juga menyebabkan infeksi parah akibat virus corona.