Tubur Bugar dengan FITT | OTC Digest

Tubur Bugar dengan FITT

Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa olahraga bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran. American College of Sport Medicine menyatakan, olahraga sebaiknya memenuhi unsur FITT (frequency, intensity, time, type).

Menurut dr. Grace Tumbelaka, SpKO, olahraga yang dapat mendatangkan manfaat bagi kesehatan, harus memenuhi unsur: teratur, terukur, terencana dan dilakukan dengan baik/benar.

Frequency yang dimaksud adalah keseimbangan antara pemberian beban pada tubuh dan memberi cukup kesempatan untuk beradaptasi dan menyembuhkan diri. Terlalu sering berolahraga tidak dianjurkan, karena akan menghasilkan radikal bebas lebih banyak. Alih-alih antipenuaan dini, malah menyebabkan penuaan lebih cepat. Otot-otot yang dipakai dengan intensitas terlalu tinggi juga bisa cedera.  

Intensity yakni detak jantung/nadi, menjadi tolak ukur. Maksimum detak jantung  (maximum heart rate / MHR) dihitung dengan rumus: MHR = 220 – umur. Misalnya, untuk yang berumur 40 tahun maka MHR-nya 220 – 40 = 180 bpm (beats per minute).

Dr. Grace menjelaskan, pada pemula target detak jantung setelah olahraga adalah  50-70 % denyut nadi maksimal. Jadi, 180 x 50-70%  =  90 – 126 bpm.  “Intensitas atau beban diberikan pada tubuh supaya mencapai metabolisme yang baik,” jelas dr. Grace.

Mengenai time, berapa lama sebaiknya kita berolahraga? “Waktu minimal yang memberi efek yakni 20-30 menit. Jogging atau bersepeda akan memberi efek maksimal pada tubuh, setelah kita melakukannya lebih dari 20 – 30 menit, maksimal 60 menit. Jika sudah terlatih, boleh > 60 menit atau terukur, sesuai kemampuan,” papar dr. Grace.

Lalu type/ tipe. Olahraga terbaik untuk meningkatkan sistem kardiovaskular adalah yang menggunakan otot-otot besar seperti lari, jogging, berenang, dansa, bersepeda atau  aerobik. Tujuan olahraga tidak semata-mata untuk sehat, tapi juga agar tubuh tetap bugar.

Kebugaran organ paru-paru membuat kita bisa mengoptimalkan metabolisme tubuh dalam menggunakan energi. Kemudian kebugaran otot dan kebugaran fleksebilitas/kelenturan, agar tubuh tidak kaku dan nyaman saat beraktivitas.

Olahraga juga mempertajam pikiran. Penelitian yang dilakukan University of South Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa dengan olahraga treadmill misalnya, bisa memberi dorongan untuk memperkuat sel-sel di otak, membantu meningkatkan energi otak untuk bekerja lebih cepat dan lebih efisien. (jie)