Silikonoma Hingga Kematian | OTC Digest

Silikonoma Hingga Kematian

Awalnya, suntikan silikon membuat bagian tubuh tertentu tampak cantik: hidung mancung, bentuk bibir, pipi dan dagu indah, payudara seksi. Lama kelamaan akan ada benjolan /gumpalan keras. Inilah silikonoma, tumor akibat penyuntikan cairan, dalam hal ini silikon. “Silikon cair dianggap benda asing sehingga tubuh menolak dan membentuk mekanisme pertahanan. Timbul peradangan,” papar dr. Elida Sari Siburian dari RS Pondok Indah, Jakarta.

Tampaknya ini yang terjadi pada Mpok Ati; 23 tahun ‘hidup’ bersama silikon cair, wajahnya makin bengkak dan merah-merah. Dalam kasus ekstrim, kulit bisa ‘meletus’ akibat peradangan.

Berapa lama silikonoma terbentuk, berbeda pada tiap individu. “Dipengaruhi berapa banyak silikon cair yang disuntikkan, cara memasukkannya, ada infeksi atau tidak,” terang dr. Sari. Jaringan yang rusak akibat silikon cair, perbaikannya sangat sulit. Mpok Ati harus menjalani operasi berkali-kali. Kulit wajah dibuka untuk membersihkan silikon dan peradangan.

Mungkin silikon tidak bisa dibersihkan sempurna. Sisanya bisa kembali menimbulkan radang di kemudian hari. Belum lagi, nyeri akibat peradangan dan stres karena harus operasi  berkali-kali. Semenara, sulit untuk kembali cantik.

Bila tidak terjadi silikonoma karena tubuh tidak merespon dengan reaksi penolakan, silikon cair akan tertarik gaya gravitasi. Silikon yang bertengger cantik di batang hidung, pipi dan dagu tertarik ke bawah, membuat wajah bergelayut seperti nenek sihir. “Usia bertambah, jaringan lemak berkurang sehingga tidak ada yang menyangga. Ditambah gravitasi, silikon akhirnya turun. Dari segi penampilan jelek dan masalah kesehatan muncul,” tutur dr. Amaranila Lalita Drijono, Sp.KK dari Perempuan Clinic, Jakarta.

 

Risiko kematian

Saat disuntikkan ke dalam tubuh, silikon layaknya air yang disiram ke tanah: menyebar ke mana-mana dan sulit dikontrol. “Karena cair maka bisa masuk pembuluh darah dan mengganggu organ seperti paru, jantung, dan lain-lain,” ujar dr. Sari. Risiko paling berat, silikon masuk pembuluh darah dan menyebabkan kematian.

Kematian bisa terjadi akibat emboli. Silikon yang disuntikkan masuk ke pembuluh darah dan menciptakan sumbatan di organ vital seperti otak, jantung atau paru. Kematian akibat emboli silikon sistemik (seluruh tubuh) pernah ditemukan pada seorang laki-laki berusia 52 tahun, yang menjalani suntik silikon untuk memperbesar penisnya. Berdasarkan pemeriksaan, terjadi emboli silikon pada hampir semua organ. Kematian terjadi karena emboli silikon menyumbat paru dan menyebabkan serangan jantung.

Ada risiko kanker. “Silikon cair bersarang bertahun-tahun dan merusak jaringan. Bisa berubah sifat menjadi ganas,” ujar dr. Nila. Banyak faktor yang bisa memicu kanker. Dan zat kimia yang iritatif seperti silikon cair yang menempel dalam waktu lama di jaringan tubuh, bisa meningkatkan risiko kanker. (nid)
 

Bersambung ke: Kontroversi Silikon