Proloterapi, Injeksi Larutan Gula untuk Terapi Radang Sendi | OTC Digest

Proloterapi, Injeksi Larutan Gula untuk Terapi Radang Sendi

Menyuntikan cairan gula di lutut dapat menjadi cara baru untuk merawat radang sendi /osteoarthritis (OA). Penelitian menunjukkan campuran gula dan air mampu menurunkan rasa sakit dan kaku sendi dengan menstimulasi mekanisme perbaikan secara alami. Metode ini disebut dengan Proloterapi.

Larutan gula tersebut disuntikkan pada daerah yang sakit untuk mestimulasi peradangan ringan. Peradangan ini tidak akan sampai menyebabkan gangguan, tapi cukup mampu menstimulasi sel yang dapat membantu menyembuhkan beberapa kerusakan akibat osteoarthritits.

Larutan yang dipakai adalah campuran air, dextrose (sejenis gula 10-25%) dan pereda rasa sakit yang disebut lidocaine . Dextrose dipilih karena murah dan mudahnya bahan mentah ini diperoleh, juga dianggap aman karena hanya menyebabkan iritasi ringan pada jaringan sendi.

Proloterapi bekerja dengan cara memicu kerja pelepasan fibroblast, sel yang membuat dan menjaga jaringan ikat seperti ligamen dan tendon. Tujuannya adalah agar fibroblast memperbaiki kerusakan ligamen di sendi, membuatnya lebih stabil dan meredakan rasa tidak nyaman yang ditimbulkannya. Teknik ini bahkan mampu membantu tulang rawan yang rusak, di mana normalnya tidak dapat memperbaiki diri sendiri

Dibandingkan dengan metode pengobatan menggunakan obat anti-inflamasi seperti kortikosteroid yang efeknya hanya terasa beberapa jam, metode proloterapi yang rutin diberikan selama beberapa bulan mampu memberikan efek yang permanen.

Sebuah studi dilakukan di University of Winconsin, Amerika Serikat, melibatkan 90 pria dan wanita penderita radang sendi. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama menerima tiga suntikan berisi gula dengan konsentrasi yang berbeda tiap empat minggu sekali.  Dan kelompok lainnya mendapatkan injeksi yang larutan air garam. Kelompok terakhir tidak mendapat suntikan apa pun namun melakukan fisioterapi di rumah untuk meredakan rasa nyeri dan rasa tidak nyaman di sendi.

Peneliti menggunakan sistem yang disebut the Western Ontario McMaster University Osteoarthritis Index, untuk mengukur tingkat keparahan kondisi yang dialami tiap relawan. Tes selama 12 menit ini menggunakan skala 100 poin dan termasuk beberapa pertanyaan seperti: seberapa gampang saat menggunakan tangga, masuk atau keluar mobil atau saat memakai kaos kaki.

Hasilnya dipublikasikan dalam the Annals of Family Medicine menunjukkan bahwa setelah satu tahun perawatan kelompok dingan injeksi larutan gula mengalami kemajuan terbesar. Ditunjukkan dengan  berkurangnya rasa sakit di persendian, sehingga aktivitas sehari-hari menjadi lebih gampang dilakukan.  

Secara umum, kelompok dengan suntikan laruran gula mendapatkan kenaikan total 16 poin, dibandingkan dengan 5 poin dari kelompok yang mendapat suntikan larutan garam, dan 7 poin untuk yang melakukan fisioterapi di rumah.

Untuk sakit punggung dan lutut

Teknik ini ternyata juga bisa digunakan untuk mengoreksi sakit punggung kronis dan lutut. Dr. Donna Alderman, ahli osteopathic dari the Hemwall Family Medical Center di California, AS menjelaskan terjadi 60% peningkatan diameter jaringan ikat pada penderita sakit tulang punggung bawah kronik, setelah 3 bulan perawatan. 

Studi pada cedera lutut, terjadi pengencangan jaringan ikat (ligamen) pada penderita kelemahan dan ketidakstabilan ligament lutut. Penelitian yang dilakukan oleh dr. K. Dean Reeve, dari University of Kansas Medical Center, menunjukkan peningkatan yang signifikan atau pengurangan gejala radang sendi lutut antara 1- 3 tahun setelah injeksi proloterapi. 

Tapi teknik ini tidak bisa dibunakan untuk mengoreksi masalah mekanikal, seperti stenosis spinal, di mana dua tulang menjepit saraf, atau mengembalikan perubahan bentuk akibat arthritis. Ia hanya mampu mengurangi bahkan menghilangkan ketidaknyamanan radang sendi dengan menguatkan jaringan ikat yang mendukung sendi.  (jie)