Mengenal Khasiat Minyat Atsiri dalam Minyak Angin | OTC Digest

Mengenal Khasiat Minyat Atsiri dalam Minyak Angin

Bagi orang Indonesia, minyak angin atau obat gosok menjadi “obat segala penyakit”. Bisa mencegah /mengatasi kembung, masuk angin, kedinginan, pusing, mual, hingga digigit serangga.

Apa sih hebatnya minyak angin atau obat gosok? “Keduanya mengandung minyak atsiri, yang berasal dari tumbuhan. Indonesia dikenal sebagai sumber terbesar minyak atsiri; ada 150-200 tanaman penghasil minyak atsiri,” terang Prof. Dr. R. Sidik, Guru Besar Emeritus Universitas Padjadjaran, Bandung.

Minyak atsiri juga dikenal sebagai minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), minyak eterik (aetheric oil), atau minyak aromatik (aromatik oil). Minyak atsiri bisa mengandung hingga ratusan komponen kimia; utamanya turunan terpene.

Bagaimana dengan aromaterapi? “Aromaterapi itu pengobatan (terapi) menggunakan wewangian yang berasal dari minyak atsiri,” kata Prof. Sidik.

Aromaterapi sudah digunakan sejak awal peradaban manusia, masyarakat kuno  membakar tanaman, kayu dan dupa untuk menghormati para dewa. Baru pada tahun 400 SM Hipokrates, Bapak Kedokteran, meneliti efek minyak atsiri. Ia percaya, berendam dan memijat setiap hari dengan minyak atsiri dapat meningkatkan kesehatan.

Minyak atsiri memberi efek melalui indera penciuman, kulit dan oral (diminum). Ketika dioleskan, minyak atsiri masuk ke pembuluh darah tepi melalui pori-pori kulit. Jika dilakukan pijatan dengan mengoleskan obat gosok sirkulasi darah di area tersebut lebih lancar, sehingga penyerapan obat gosok meningkat. Obat gosok melebarkan pembuluh darah dan memberi rasa hangat dan nyaman.

Melalui penciuman, aroma minyak atsiri masuk via udara ke hidung. Rambut getar yang berfungsi sebagai reseptor (penerima) bau mengantarkan rangsang ke otak, dan otak merespon  dengan mengeluarkan neurotransmitter tertentu sehingga muncul rasa tenang, rileks atau terangsang (beberapa tanaman mengandung minyak atsiri yang memiliki efek afrodisiak, misalnya kayu cendana).

Sebagian molekul minyak atsiri masuk ke paru dan diserap tubuh, saat terjadi pertukaran udara di alveoli (kantung udara di paru). Selanjutnya, molekul-molekul ini dialirkan ke seluruh tubuh bersama oksigen dalam darah.

Bernafas pelan dan dalam akan meningkatkan jumlah molekul aromatik yang masuk ke saluran pernafasan. “Minyak atsiri memang ada efeknya, bukan hanya efek plasebo (sugesti),” ujar Prof. Sidik.

Ada dua macam obat gosok: minyak dan balsam. “Sama-sama menggunakan minyak atsiri, hanya bahan dasarnya berbeda,” terang Prof. Sidik. Memang, tidak mungkin menggunakan minyak atsiri murni 100% karena konsentrasinya sangat tinggi / pekat. Minyak atsiri harus dilarutkan dengan zat lain;  dengan minyak karier (carrier oil) seperti minyak zaitun, petroleum jelly atau alkohol.

Minyak kayu putih

Minyak kayu putih berasal dari penyulingan daun dan ranting pohon Kayu Putih (Cajuput) atau Melaleuca leucadendra.  Minyak kayu putih mengandung senyawa kimia sineol. Jika dioleskan ke kulit, senyawa ini dapat menimbulkan rasa hangat dan menghilangkan nyeri di bawah kulit.

Ahli aromaterapi Patricia Davis dalam bukunya Aromatherapy: An A-Z menyebutkan, minyak kayu putih bisa digunakan sebagai pertolongan pertama untuk mencegah infeksi tetanus pada luka akibat besi berkarat; minyak ini memang efektif melawan infeksi akibat jamur dan virus.

Minyak kayu putih juga bisa digunakan sebagai obat hirup (inhalasi); cukup larutkan dengan air panas, lalu hirup uapnya. Dalam buku The Illustrated Encyclopedia of Essential Oils, Julie Lawless menulis, Kayu Putih memiliki efek ekspektoran (peluruh dahak). Juga bekerja sebagai dekongestan yang membantu melegakan hidung dan tenggorokan serta meredakan batuk, radang dan infeksi pada saluran napas.

Kayu Putih sering digunakan sebagai campuran minyak gosok, di antaranya minyak telon dan minyak tawon.

Minyak telon

Minyak yang identik dengan bayi ini memberikan aroma hangat dan segar. Minyak telon terdiri dari tiga (telu; bahasa Jawa) minyak atsiri, yakni: minyak adas, minyak kayu putih dan minyak kelapa.

Minyak adas berasal dari hasil sulingan serbuk buah kering tanaman Adas (Foeniculum vulgare). Minyak adas bersifat menghangatkan, antiseptik, ekspektoran dan karminatif (peluruh kentut). Minyak inilah yang menciptakan aroma khas minyak telon.

Sementara minyak kelapa berfungsi sebagai pelarut. Ada beberapa produsen minyak telon yang mengganti minyak kelapa dengan minyak zaitun. Ada pula yang menambahkan komponen lain ke dalam minak telon, misalnya minyak lavender.

Minyak tawon

Saat tubuh memar, terjepit, atau kaki keseleo, minyak tawon sering menjadi pertolongan pertama. Sebenarnya, minyak tawon adalah minyak kayu putih yang diberi label ‘Cap Tawon’.

Minyak yang diproduksi di Makassar ini mencampurkan berbagai minyak atsiri selain minyak kayu putih, yakni minyak cengkeh, daun lada, jahe, kunyit, bawang, sereh, lengkuas, temulawak, dan sirih. Sebagai pelarut, digunakan minyak kelapa.

Campuran berbagai minyak atsiri ini memberi rasa hangat yang kental, dan aroma khas yang sulit diterka asal bahannya. Khasiat minyak tawon diklaim sesuai dengan berbagai minyak atsiri yang dicampurkan. Antara lain menyembuhkan bengkak, meredakan pegal dan nyeri, mengobati sakit kepala dan gatal akibat gigitan serangga.

Balsam

Balsam diciptakan di China tahun 1870-an, oleh herbalis Aw Chu Kin. Para tabib China menggunakannya untuk meredakan dan menyembuhkan otot-otot yang pegal di masa kekaisaran. Manfaat lain yakni meredakan nyeri pada persendian, keseleo, dan sakit kepala.

Balsam terbuat dari berbagai minyak atsiri, antara lain minyak kayu putih, ekaliptus, peppermint, jahe, cengkeh, kemiri, kayu manis, rosemary, dan champor. Bedanya dengan minyak angin, balsam dicampur dengan petroleum jelly dan parafin, sehingga bentuknya seperti salep. (nid)