Kenali Bahaya Aritmia, Jenis dan Komplikasinya | OTC Digest

Kenali Bahaya Aritmia, Jenis dan Komplikasinya

Aritmia atau gangguan irama jantung bisa membuat jantung terasa berdebar-debar dan seperti berpacu, tapi tidak selalu berbahaya. Tipe aritmia tertentu bisa menimbulkan komplikasi serius misalnya stroke.

Dijelaskan oleh dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA dari Eka Hospital Tangerang, “Denyut jantung yang tidak teratur, terlalu cepat atau terlalu lambat menyebabkan turbulensi aliran darah sehingga mudah timbul bekuan darah yang bisa memicu penyumbatan.”

Secara garis besar, aritmia terbagi menjadi takikardi (detak jantung cepat) dan brakikardi (detak jantung lambat). Tiga bentuk takikadri yang paling umum yakni denyut prematur (umumnya tidak berbahaya), aritmia supraventrikular dan aritmia ventrikular.

Pada aritmia supraventrikular, takikardi dimulai di simpul atrioventrikular (AV) yang terletak di antara serambi (jantung bagian atas) dan bilik (bagian bawah). Mencakup fibrilasi atrium (FA), atrial flutter, paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT) dan sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW).

Fibrilasi atrium

Salah satu yang perlu diwaspadi yakni fibrilasi atrium, aritmia serius di mana bilik jantung berkontraksi sangat cepat dan tidak teratur. Pada FA, sinyal elektrik jantung tidak dimulai di tempat yang seharusnya, melainkan di bagian lain serambi jantung.

Sinyal listrik pun berjalan tidak normal, menyebar ke seluruh serambi dengan cepat dan tidak beraturan. Ini menyebabkan dinding serambi bergetar sangat cepat (fibril), dan bukannya berdetak normal sehingga serambi tidak dapat memompa darah ke bilik.

Akibatnya, darah dapat tergenang di serambi dan membentuk gumpalan darah. Bila gumpalan ini ada yang lepas dan mengalir ke otak terjadilah stroke.

Komplikasi lain yakni gagal jantung. Karena serambi berdetak terlalu cepat, ruang-ruang di dalam jantung tidak terisi darah secara penuh. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa cukup darah ke paru-paru dan seluruh tubuh.

Sindrom Wolff-Parkinson-White

Yang juga bisa mengancam nyawa yakni sindrom WPW, di mana terdapat jalur ‘bypass’, yakni ‘kabel’ ekstra yang tidak normal dari serambi ke bilik.

Sinyal listrik melewati jalur khusus ini sehingga mengganggu pengaturan tempo sinyal listrik jantung dan menyebabkan serambi berdetak sangat cepat.

Sindrom WPW adalah salah satu penyebab utama kelainan denyut jantung cepat pada bayi dan anak. Komplikasinya antara lain gagal jantung dan penurunan tekanan darah.

Aritmia ventrikular

Pada aritmia ventrikular, detak jantung yang terlalu cepat dimulai dari bilik jantung. Bisa sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner, serangan jantung dan perlemahan otot jantung.

Aritmia ventrikular antara lain meliputi takikardi ventrikel dan fibrilasi ventrikel (V-fib). Pada takikardi ventrikel, bilik jantung berdetak cepat dan teratur, bisa berlangsung selama beberapa detik atau lebih lama.

Bila hanya terjadi beberapa detik biasanya tidak menimbulkan masalah, tapi bila lebih dari itu, bisa berbahaya. Takikardi ventrikel bisa berubah menjadi aritmia yang lebih serius seperti V-fib.

V-fib terjadi bila sinyal listrik yang tidak beraturan membuat bilik bergetar, bukan memompa. Tanpa bilik yang memompa darah ke tubuh, bisa terjadi henti jantung mendadak dan menyebabkan kematian hanya dalam beberapa menit.

Brakikardi

Brakikardi bisa menjadi masalah bila denyut jantung terlalu lambat sehingga darah yang mengalir ke otak tidak cukup.

“Orang bisa lemas dan pingsan,” ujar dr. Daniel. Beberapa orang memiliki detak jantung yang lebih lambat, terutama mereka yang secara fisik sangat fit, misalnya olahragawan.

Bagi mereka, detak jantung <60/menit tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun pada orang lain, ini mungkin disebabkan penyakit atau kondisi lain. Misalnya serangan jantung, hipotiroid, ketidaksiembangan zat kimia di dalam darah misalnya kalium, atau konsumsi obat tertentu seperti beta blocker. (nid)

Bersambung ke : Cara Menghindari dan Mengobati Aritmia