Kapan Batuk Anak Perlu Diwaspadai? | OTC Digest

Kapan Batuk Anak Perlu Diwaspadai?

Batuk merupakan keluhan yang sering dialami anak-anak. Menurut dr. Wahyuni Sp.A, ahli paru anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, batuk sebenarnya bukan penyakit. “Batuk lebih merupakan gejala dari suatu penyakit,” ujarnya. Misalnya, jika anak menderita infeksi pada tenggorokan atau saluran nafas atas lainnya, dia akan batuk-batuk.

Batuk juga merupakan respon dari saluran nafas terhadap benda atau zat asing yang masuk tenggorokan. Tujuannya untuk mengeluarkan benda atau zat asing tersebut sehingga tidak masuk ke saluran nafas. “Kita sehari-hari menghirup berliter-liter udara lewat saluran nafas. Kita tidak tahu apakah ada zat atau benda asing masuk ke saluran nafas,” terang dr. Wahyuni. “Nah, batuk membantu mengeluarkan zat atau benda asing tersebut.”

 Batuk terbagi dua: batuk akut dan batuk kronik. Batuk akut adalah batuk yang belum lama terjadi. Sedangkan batuk kronik terjadi dalam waktu lama, yang dalam bahasa Indonesia disebut ‘menahun’, walau jangka waktunya tidak sampai satu tahun. “Pada anak, disebut batuk akut jika kurang dari dua minggu. Kalau lebih dari dua minggu disebut batuk kronik,” terang dr. Darmawan B. Setyanto Sp.A, ahli paru anak dari RS Ciptomangunkusumo, Jakarta.

Batuk akut sebagian besar biasanya karena infeksi virus. Infeksi virus menyebabkan infeksi saluran nafas akut (ISPA), mencakup semua infeksi saluran nafas atas, mulai dari yang mengenai hidung saja sampai mengenai paru. Infeksi saluran nafas mencakup rinitis (radang hidung), salesma (common cold) sampai pneumonia.

Penyakit ISPA yang paling banyak ditemui pada anak adalah salesma (common cold) dan orang awam menyebutnya flu. Salesma sebenarnya merupakan self-limiting disease, penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya tanpa obat. Jadi, kalau terserang batuk pilek tunggu saja 3-5 hari. Bila lewat waktu itu belum juga membaik, hubungi dokter. Juga bila batuknya menjadi kronis, atau terjadi berulang dalam jangka waktu pendek.

Menurut dr. Wahyuni, batuk bisa menjadi pertanda ada gangguan. Jika anak batuk, yang perlu dilakukan adalah mencari penyebabnya. Jika karena alergi, pendekatannya adalah dengan mengatasi alerginya. “Kalau karena infeksi, pengobatan untuk mengatasi infeksi,” kata dr. Wahyuni.

Batuk juga merupakan sistem pertahanan tubuh terhadap zat atau benda asing yang masuk ke saluran nafas. Jadi sebenarnya, batuk adalah sesuatu yang diperlukan. Tapi, batuk bisa mengganggu jika frekuensi dan intensitasnya berlebihan. Anak tidak mau makan, tidur dan aktivitas sehari-hari terganggu. Pada anak-anak ini, pengobatan diberikan untuk membantu agar dahak lebih efektif dikeluarkan.

 

Bersambung ke: Penyebab Batuk pada Anak