Jaga Fungsi Seksual di Usia Senja | OTC Digest

Jaga Fungsi Seksual di Usia Senja

Hubungan intim bukan hanya milik pasangan muda. Pasangan lanjut usia pun bisa tetap berhubungan intim dengan suami/istri. Dr. Nugroho Setiawan, MS., Sp.And dari RS Internasional Bintaro, Jakarta, menyatakan, “Penurunan kebutuhan seksual merupakan tanda kesehatan, sehingga perlu mendapat perhatian. Hubungan intim pada lansia itu penting.” Selewat usia 40 tahun, fungsi seksual mulai menurun karena proses degenerasi. Ini terjadi karena faktor organik, terutama hormonal dan pembuluh darah, yang juga disertai faktor psikogenik. Usia bertambah, hormon testosteron pada pria yang mengatur fungsi seksual mulai menurun. Pada wanita, hormon estrogen yang berperan penting dalam fungsi seksual yakni estrogen, akan hilang setelah menopause.

Gangguan seksual yang sering terjadi pada pria lanjut usia yakni disfungsi ereksi (DE) dan ejakulasi dini (ED). “Pada akhirnya disertai gangguan seksual lain, seperti gangguan gairah dan gangguan orgasme,” ujar dr. Nugroho. Berdasarkan penelitian, 52%  pria >40 tahun mengalami disfungsi ereksi, tapi sebagian besar tidak menyadarinya.

Tentu perlu dicari penyebab gangguan seksual, sehingga bisa diobati dengan tepat. Disarankan  untuk konsultasi ke dokter, bersama pasangan. Tidak perlu malu mendiskusikan masalah ini, apalagi diam-diam membeli obat kuat di warung pinggir jalan. Meski merk terpercaya, bisa dipastikan itu obat ilegal dan kemungkinan besar palsu. Bagaimana dengan obat herbal? “Obat herbal berfungsi sebagai prekursor atau perangsang atau penyeimbang. Dapat digunakan sebagai pengobatan pendamping,” tutur dr. Nugroho.

Menurut dr. Hardhi Pranata, Sp.S, dari Perhimpunan Herbal Medik Indonesia, herbal untuk mengatasi gangguan seksual sedikitnya memiliki tiga unsur: pembangkit libido (afrodisiak), pembangkit ereksi, serta memperbaiki kualitas dan kuantitas sperma.

Herbal untuk memperbaiki ereksi misalnya pasak bumi, Ganoderma lucidum dan purwoceng. Purwoceng telah lama dikenal sebagai afrodisiak serta dapat meningkatkan hormon testosteron dan jumlah spermatozoid.

Penelitian oleh dr. Taufiq R. Nasihun, Sp.And (Semarang) menyatakan, purwoceng dapat meningkatkan hormon luteinizing, yang berperan merangsang sel-sel testis untuk memroduksi testosteron.

Salah satu herbal afrodisiak yang paling dikenal yakni ginseng, khususnya ginseng Korea atau Panax Ginseng. Zat aktifnya seperti saponin, panaxynol, ginsenyne, sterol, serta vitamin B1 dan B12 melebarkan saluran pembuluh darah pada alat reproduksi pria, hingga pembentukan hromon dan sperma membaik.

Tribulus Terretis L. dikenal dapat memperbaiki kemampuan seksual pada pria dan wanita. Pada pria, terutama memperbaiki fungsi ereksi penis. Juga meningkatkan produksi testosteron sehingga meningkatkan jumlah dan pergerakan sperma.

Dr. Nugroho menekankan, penggunaan obat untuk fungsi seksual—herbal mau pun kimia—harus di bawah pengawasan dokter yang punya kompetensi, “Karena semua obat ada indikasi dan kontraindikasinya.” Yang terpenting, cukupi kebutuhan nutrisi, olahraga teratur dan istirahat cukup. Jika diperlukan, terapi hormonal bisa diberikan. (nid).

BACA JUGA : Susu Untuk Lansia