Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh, Waspadai Asma 2 | OTC Digest

Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh, Waspadai Asma 2

Gejala asma pada anak, berbeda dengan orang dewasa. Hal ini membuat anak penderita asma banyak yang tidak mendapat pengobatan secara tepat. Padahal, asma yang tidak diobati dengan baik dapat mengganggu kualitas hidup anak.

Asma merupakan penyakit pada pipa saluran napas. Pipa saluran napas ini bercabang semakin kecil seperti pohon, menghubungkan rongga hidung & mulut dengan kantung udara di paru-paru. “Ada 3 faktor yang berpengaruh pada anak dengan asma. Yaitu produksi lendir/dahak berlebihan, pengerutan saluran napas dan penebalan otot pipa saluran napas,” kata dr. Nastiti N Rahajoe Sp.A, ahli paru anak. 

Penyakit ini merupakan salah satu manifestasi dari alergi, yang sifatnya diturunkan dari orangtua ke anak. Jika salah satu atau kedua orangtua, atau kerabat lain seperti kakek, nenek, paman dan bibi mengidap alergi, kemungkinan besar si anak memiliki bakat alergi. Gejala alergi akan muncul, jika anak terkena faktor pencetus.

 

Gejala Asma

Anak dengan asma biasanya menunjukkan gejala batuk, sesak dengan bunyi mengi, sukar bernapas dan rasa berat di dada. Menurut dr. Nastiti, batuk biasanya memberat di malam hari atau menjelang pagi. Asma anak tidak harus sesak atau mengi. Ciri lain adalah batuk saat beraktivitas (lari, menangis atau tertawa).

Tanda dan gejala lain yang dapat menyertai penderita asma :

  • Sering pilek, sinusitis, bersin, mimisan, tonsilitis (amandel), sesak, suara serak.
  • Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawah.
  • Sering lebam kebiruan pada kaki atau tangan, seperti bekas terbentur.
  • Kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti digigit nyamuk. Sering menggosok mata, hidung atau telinga, kotoran telinga berlebihan.
  • Nyeri pada otot dan tulang di malam hari.
  • Sering kencing atau ngompol
  • Gangguan saluran cerna: asam lambung yang naik, muntah, nyeri perut, sariawan, lidah putih atau kotor, nyeri gusi atau gigi, mulut berbau dan bibir kering.
  • Sering buang air besar (> 2 kali/hari), sulit buang air besar, kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin.
  • Kepala, telapak kaki/tangan hangat atau dingin. Keringat berlebihan.
  • Mata gatal, timbul bintil di kelopak mata, mata sering berkedip.
  • Sering sakit kepala, migrain.

 

Pengobatan dan Pencegahan Asma

Sebagian besar asma pada anak bersifat ringan. Gejalanya menghilang saat anak akil balig. Hanya sekitar 5% yang berlanjut sampai dewasa.

Ada dua jenis pengobatan asma, yaitu obat yang digunakan saat terjadi serangan, dan obat untuk pencegahan. Saat terjadi serangan, biasanya anak diberi terapi obat brokodilator, untuk melebarkan saluran napas.

Untuk pencegahan digunakan kombinasi steroid dan long acting beta 2 agonist (LABA), yang berguna untuk merelaksasi otot polos bronkus. Ada pun kortikosteroid, berguna sebagai antiradang.

Bagaimana pun, yang terbaik adalah melakukan pencegahan. Bila salah satu anggota keluarga atau anak menunjukkan gejala alergi, harus dilakukan pencegahan sejak dini dengan menjauhkan anak dari faktor-faktor pemicu.

Risiko alergi atau asma pada anak, di kemudian hari dapat dihindarkan bila dapat dideteksi dan pencegahan sejak dini. Dianjurkan ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Makanan padat tidak boleh diberikan sebelum usia 6 bulan. 

Riset menunjukkan bayi yang mendapat makanan pada usia 6 bulan, mengalami gejala alergi kulit lebih rendah dibandingkan bayi yang mulai mendapat makanan tambahan pada usia 3 bulan. (vit)

 

Baca juga: ​Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh, Waspadai Asma