Asam Urat Sebabkan Hipertensi | OTC Digest

Asam Urat Sebabkan Hipertensi

Kadar asam urat yang tinggi, selain menyebabkan penyakit asam urat (gout) juga dapat memicu berbagai gangguan kesehatan lainnya. Seorang penderita asam urat biasanya akan mengalami sindroma metabolik, hipertensi, gangguan pembuluh darah dan jantung, serta penyakit ginjal.

 

Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa orang dengan kadar asam urat yang tinggi, lebih berisiko mengalami penyakit kardiovaskular. Terlebih jika disertai tekanan darah tinggi. Riset lain menyatakan bahwa orang dengan kadar asam urat yang tinggi dan tekanan darah tinggi, berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskuolar, dibanding orang yang mengalami tekanan darah tinggi saja.

 

“Memang, hiperurisemia (kadar purin tinggi) merupakan salah faktor risiko penyakit kardiovaskular, tapi bukan faktor risiko utama. Tidak seperti faktor risiko klasik, seperti merokok, hipertensi dan kolesterol,” kata Prof. Dr. Zuljasri Albar, Sp.PD-KR, konsultan reumatologi dari Rumah Sakit Ciptokusumo, Jakarta. Namun, kini, pada orang dengan penyakit jantung, biasanya pemeriksaan kadar asam urat juga dilakukan.

 

Sementara hubungan antara asam urat dengan penyakit ginjal bisa dua arah. Asam urat bisa menimbulkan nefropati gout, atau batu saluran kemih. Sebaliknya, gangguan ginjal bisa menyebabkan hiperurisemia, karena fungsi ginjal untuk mengeluarkan asam urat terhambat. Sehingga, asam urat menumpuk dalam tubuh.

 

Di samping itu, berbagai penelitian menemukan, frekuensi hipertensi meningkat bersama dengan meningkatnya kadar asam urat. “Hubungan antara asam urat dan tekanan darah sistolik pada pasien normal dan pasien hipertensi primer, bersifat berkelanjutan dan kuat,” kata Prof. dr. Suhardjono, Sp.PD-KGH dari Divisi Nefrologi dan Hipertensi, Departemen Ilmu penyakit Dalam FK Universitas Indonesia.

 

Yang menarik, hubungan asam urat tinggi dengan hipertensi adalah sebagai penyebab dan akibat. Asam urat dapat menyebabkan hipertensi, melalui perannya pada disfungsi endotel dan proliferasi sel otot halus vaskuler. Di sisi lain, hipertensi dapat menyebabkan peningkatan asam urat melalui beberapa mekanisme.

 

Mencegah komplikasi

Untuk mencegah komplikasi adalah dengan mengontrol kadar asam urat di bawah nilai normal tertinggi. Misalnya, nilai normal untuk pria <7mg/dL. Seharusnya kadar asam urat bukan<7mg/dL, tapi harus lebih rendah dari 7mg/dL.

Beberapa literatur menyebutkan <6mg/dL. “Jangan cukup puas jika dapat menurunkan asam urat di bawah<7mg/dL. Dengan kadar asam urat yang lebih rendah, komplikasi yang saya sebutkan tidak akan terjadi,” kata Prof. Zuljasri.

Obat penurun kadar asam urat

Allopurinol menurunkan kadar asam urat, dengan mencegah produksi asam urat. Obat ini dapat mencegah konversi metabolisme purin yang berasal dari makanan, menjadi asam urat. Obat ini digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, karena dapat menyebabkan efek samping termasuk ruam parah dan kerusakan hati.

Obat lainnya adalah febuxostat, yang terbukti lebih efektif dari allopurinol dalam mencegah serangan radang sendi akut akibat asam urat.

Karena feboxostat tidak signifikan dimetabolisme oleh ginjal, mungkin memiliki keunggulan dibanding allopurinol jika diberikan pada orang dengan penyakit ginjal. Namun, sebelum minum febuxostat, penderita harus memeriksakan dulu kadar asam urat dan tes fungsi hati secara teratur.

Baca juga : Makanan Yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

Umumnya obat penurun asam urat, seperti allopurinol dan febuxostat, tidak digunakan pada orang yang mengalami serangan asam urat akut; dapat memperparah peradangan yang terjadi.

Penting untuk memonitor kadar asam urat dalam darah secara teratur ketika meminum obat-obatan tersebut, agar hasilnya dapat optimal karena metabolisme asam urat dapat berubah dari waktu ke waktu.

Perawatan yang dapat dilakukan di rumah, antara lain beristirahat dan meletakkan sendi yang meradang lebih tinggi dari tubuh pada saat tidur atau berbaring. Kompres es terkadang bisa membuat peradangan lebih buruk, karena menyebabkan lebih banyak asam urat membentuk kristal di daerah yang terlibat.

Sebaiknya, hindari penggunaan obat yang mengandung aspirin, karena aspirin mencegah asam urat melalui ginjal.