3 Cangkir Kopi Sehari Tidak Tingkatkan Risiko Aritmia | OTC Digest

3 Cangkir Kopi Sehari Tidak Tingkatkan Risiko Aritmia

Banyak penelitian mengatakan manfaat minum secangkir kopi di pagi hari. Penelitian terbaru juga menyatakan tiga cangkir kopi sehari tidak menimbulkan gangguan irama jantung.  Riset tersebut juga menyatakan masih aman mengonsumsi kopi hingga enam cangkir sehari.

Minum tiga cangkir kopi sehari dinyatakan tidak akan menciderai jantung Anda. Bahkan dihubungkan dengan berkurangnya risiko gangguan irama jantung atau aritmia. Studi baru tersebut dilakukan oleh peneliti dari the new American College of Cardiology.

Para ahli telah lama memperingatkan tingginya konsumsi kafein bisa berbahaya bagi penderita gangguan jantung, karena membuat jantung memompa lebih keras dan mempercepat keausannya.

Namun pada riset terbaru tersebut ditemukan bahwa tiga cangkir kopi per hari mampu menurunkan risiko jantung berdebar hingga 13%, mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Penelitian yang melibatkan lebih dari 340 ribu responden menyatakan, baik teh atau kopi memiliki efek proteksi terhadap jantung, khususnya mengurangi risiko aritmia. “Kandungan antioksidan dalam kafein adalah yang memungkinkan hal itu terjadi,” papar dr. Peter Kistler, pemimpin penelitian sekaligus direktur dari Baker Heart and Diabetes Institute.

Kafein dan aritmia

Asumsi yang berkembang di masyarakat adalah efek stimulan dalam kafein (kopi /teh) menyebabkan jantung berdebar lebih kencang. Sementara penelitian yang dilakukan oleh dr. Kistler dkk., berkata lain; kafein melindungi jantung dari bahaya fibrilasi atrium dan aritmia ventrikel  (keduanya adalah jenis gangguan irama jantung / aritmia).

Tercatat gangguan irama jantung atau aritmia diderita antara 2,7 – 6,1 juta orang Amerika. Fibrilasi atrium (FA) berisiko menyebabkan stroke yang lebih parah dibanding stroke karena hal lain. Sementara aritmia ventrikel (AV) bisa mengakibatkan serangan jantung mendadak.

Baca juga : Gangguan Fibrilasi Atrium

Dr. Kistler mangatakan banyak ahli kesehatan yang menyarankan penderita aritmia untuk menghindari kafein. Namun dalam JACC : Clinical Electrophysiology dipaparkan bahwa kopi atau teh aman dikonsumsi dan bisa mengurangi frekuensi abnormalitas detak jantung.

Dari studi perbandingan berbagai riset ditemukan konsistensi hubungan antara penurunan risiko FA dengan konsumsi kafein. Data tersebut diambil dari 115.993 responden yang secara rutin mengonsumsi kopi; risiko aritmia turun hingga 13%.

Studi perbandingan selanjutnya – dengan 228.465 responden – menemukan bahwa frekuensi serangan FA turun sampai 6% pada mereka yang mengonsumsi lebih banyak kafein.

Baca juga : Mencegah Fibrilasi Atrium

Dr. Kistler, sebagamana dilansir dari dailymail.co.uk, mengatakan dalam secangkir kopi (single) terkandung sekitar 95 mg kafein dan berperan sebagai stimulan di sistem saraf pusat. Saat kafein masuk ke tubuh, ia akan menghadang efek dari adenosin, zat kimia yang berperan memicu FA.

Kopi dan aritmia ventrikel

Studi tersebut juga mendapati bahwa kafein akan meningkatkan kesehatan jantung para penderita AV.  Konsumsi hingga 500 mg per hari (setara dengan 6 cangkir) tidak meningkatkan keparahan penyakit.

Bahkan dalam riset pada 103 orang yang pernah mengalami serangan jantung didapati, konsumsi sekitar 353 mg per hari (4 cangkir) memperbaiki performa detak jantung dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan irama jantung. Risiko VA meningkat pada mereka yang minum hingga 9-10 cangkir kopi sehari.

Namun di satu sisi minuman energi yang mengandung kafein sebaiknya dihindari oleh mereka dengan gangguan jantung. Satu kaleng minuman energi mengandung antara 160-500 mg kafein. Tercatat ¾ penderita gangguan jantung yang mengonsumsi >2 kaleng minuman energi mengalami debaran jantung dalam 24 jam.

Dr. Nieca Goldberg, kardiologi dari New York University dan anggota American Heart Association mengatakan bagi mereka yang sejak awal sensitif pada kafein dan menyebabkan jantung berdebar sebaiknya menghindari kafein. (jie)