Titiek Puspa Sembuh Tanpa Obat dan Jampi-jampi OTCdigest
Titiek_Puspa

Titiek Puspa Sembuh Tanpa Obat dan Jampi-jampi

Tahun 1990, Titiek Puspa berhenti haid. Secara usia, artis penyanyi dan pencipta lagu ini sudah memasuki masa menopause; usianya 53 tahun waktu itu. Tahun 2010 atau 20 tahun kemudian, keluar darah warna pink sedikit-sedikit.

“Perut kaku. Di-papsmear ketahuan, saya kena kanker ovarium stadium 1,” ujar Titiek yang kala itu berusia 78 tahun. Ia berobat ke Singapura karena, “Dokter perempuan di Jakarta yang ahli kanker, lagi ke Amerika dan baru kembali beberapa minggu lagi.”  

Dokter Singapura mendiagnosa, kanker sudah hampir stadium tiga dan harus segera dioperasi. Ia menolak. Alasannya, “ Aku mau bikinan Allah tetap seperti semula.” Sempat  4x kemoterapi dan radioperapi (disinar), Titiek tidak kuat.

Ia berdoa, “Tuhan, kalau saya mau diambil silakan. Kalau belum, tolong beri ‘isyarat’.” Dua  jam setelah berdoa, ia mendadak ingin pulang ke Jakarta. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, di mobil anaknya cerita: “Ma, temanku ibunya stroke. Ikut meditasi dengan Ibu Hemaloka, bisa sembuh.”

Merasa tertarik ia ikut meditasi. Di hari ke-13, ia merasa kondisinya membaik. Kontrol ke Singapura, dokter heran. Dokter yang memberi kemoterapi, radioterapi dan dokter spesialis kandungan menyatakan Titiek, “Clean. Clean. Clean.” Tiga bulan berikutnya, berikutnya dan berikutnya lagi, ia tetap, ”Clean. Clean. Clean.” Titiek yakin sudah sembuh, selain karena sudah tidak merasakan sakit, buang air besar (BAB)-nya lancar. “Waktu sakit, 4-7 hari baru bisa BAB. Sekarang, setiap hari.”

 

Tung won

Bagi Titiek, sembuh dengan meditasi adalah jawaban Tuhan atas permohonannya agar diberi “isyarat”. Titiek meditasi bersama sejumlah pasien dengan aneka penyakit, duduk rileks di kursi. Mata terpejam. Tangan diletakkan di atas paha, lidah ditekuk ke atas/lak-lakan, bernapas pelan-pelan dan hembusan napas ditujukan ke bagian tubuh yang sakit. Meditasi satu jam, 5 kali sehari, pagi sampai malam.

“Saya berdoa: Tuhan saya mau membetulkan raga pemberian-Mu yang rusak. Beri saya izin, tuntun saya, beri saya keajaiban,” katanya. “Kadang badan bagian tertentu seperti ditusuk, ditarik-tarik. Di hari ke-13, badan enteng, ingin tersenyum dan merasa bahagia yang amat sangat. Kata Ibu Hemaloka, itu berarti sudah tung won, membuka. Istilah awamnya mungkin: sembuh.”

Bagi Titiek, ini pengalaman luar biasa. ”Proses penyembuhan ini nggak pakai jampi-jampi. Nggak pakai pijit urut, nyembur-nyembur, kembang, asap dupa. Nggak pakai ramuan atau syarat yang aneh-aneh.”  Titiek masih meditasi di rumah, 1 jam/hari. “Seringnya pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum berkegiatan.”

Sembuh dari sakit, menu makan Titiek Puspa sederhana. Pagi sarapan havermout dan susu kedelai. Kadang minum teh atau kopi dan roti. Di kamar selalu tersedia 2-3 botol air putih. Ia gemar sayur bening dan lalapan. Ia tidak suka ikan asin dan makanan instan.

Artis serba bisa ini sejak kecil biasa puasa Senin Kamis. Termasuk puasa mutih (berbuka hanya makan nasi putih, air bening, minus garam), puasa nyodot (hanya makan buah-buahan) dan ngrowot (hanya makan sayuran). Bagi Titiek, puasa bukan untuk merayu Tuhan, tapi, ”Sebagai rasa syukur kepada Gusti Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya.”

Baca Juga :  Melawan Kanker dengan Bekatul

                     AGNES HEMALOKA, “GURU MEDITASI” TITIEK PUSPA

                    TERAPI TAMBAHAN UNTUK KANKER