Tara Basro “Belajar” Minum Air Putih | OTC Digest
tara_basro_minum_air

Tara Basro “Belajar” Minum Air Putih

Perempuan ini menyandang banyak predikat: foto model, bintang iklan sampai the rising star untuk kategori pemain film. Ada satu lagi predikat yang tak banyak orang tahu. Dia adalah seorang naturalis.

Yup, Andi Mutiara Pertiwi Basro yang lebih dikenal dengan nama Tara Basro menyenangi hal-hal yang alami; khususnya dalam urusan kesehatan. Dimulai dari masalah sederhana, urusan minum. “Saya sedang belajar untuk bisa minum air putih,” ujar pemeran Rini dalam film horor Pengabdi Setan.

“Sedang belajar” karena kelahiran Jakarta 27 tahun lalu ini malas minum air putih waktu kecil. Ia lebih senang minuman manis atau bersoda. Maka, minum seteguk air putih perut bisa terasa eneg, seperti mau muntah. 

Sebagai langkah awal,  Tara mencampur air putih dengan buah-buahan (infused water); lemon atau kadang mentimun. Ini bisa membantu mengatasi rasa eneg yang muncul. Aroma buah memudahkan minum air putih. Secara tampilan pun lebih mengundang untuk diteguk, dibanding air putih polos.  Ia berusaha bisa minum 1,5 -2 liter sehari. Lama-lama, ia terbiasa dan lebih rajin minum air putih polos.

Ada klaim bahwa infused water bisa menjadi semacam metode detoks alias membuang racun-racun di tubuh, mengandung antioksidan dan bisa memerangi penuaan dini. Bagi Tara sendiri, minum air putih (polos) atau infused water , “Lebih karena ginjalku tidak terlalu kuat. Aku tahu ini, karena aku rajin terapi akupuntur,” ungkap peraih penghargaan Aktris Utama Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2015 ini. Ia disarankan teman menjalani terapi akupuntur, untuk menghilangkan rasa penat di badan; terutama setelah aktivitas padat. 

(Baca juga: Tara Basro Mengurangi Makan Daging

Ginjal tidak terlalu kuat bukan dalam arti ia menderita penyakit ginjal, sehingga membutuhkan pengobatan tertentu. Menurut sang terapis, kondisi tersebut membuatnya lebih mudah lelah, mempengaruhi suasana hati (mood swing), konsentrasi dan daya ingat juga keseimbangan hormon; ginjal pun memproduksi hormon tertentu.  “Lewat akupuntur dan detak jantung dapat diketahui kondisi (kesehatan) organ dalam,” paparnya. “Kurang minum pasti ngaruh ke kesehatan ginjal.”

Terbiasa dengan kondisi tubuh ‘lamanya’ yang gampang lelah, Tara terheran-heran saat mulai disiplin minum air putih. “I feel better, much better dibanding biasanya. Konsentrasi lebih gampang, badan jauh lebih segar, kulit lebih kenyal,” senyumnya sambil memperlihatkan kulit tangannya yang sawo matang.

Ia merasa, air bisa menjadi obat pertama untuk beragam masalah kesehatan. Misalnya perut terasa tidak enak, pusing, mengantuk atau mood buruk. Langkah pertama adalah minum beberapa teguk air putih. Ia menyesal, tidak dari dulu terbiasa minum air putih.

Studi menyatakan, cukup minum akan menghilangkan dehidrasi. Satu dari dua orang Indonesia i mengalami dehidrasi ringan; penurunan air tubuh sampai dengan 5 %. Rasa haus adalah penanda dehidrasi ringan-sedang. Para ahli menyarankan untuk segera minum, sebelum muncul rasa haus.

Tara kini sadar bahwa minum air bisa meningkatkan kerja otak, dan bahwa konsentrasi cenderung menurun saat kita kurang cairan atau dehidrasi. Seperti yang dtemukan dalam riset  The Indonesian Hydration Regional Study (THIRST), berkurangnya 1,3% cairan pada perempuan dan 1,5% pada laki-laki berdampak pada turunnya kemampuan kognitif (daya ingat), stamina, perubahan mood, kewaspadaan visual, mudah lelah dan cemas, serta pusing.  Bisa jadi keluhan-keluhan yang dirasakan Tara adalah penanda ia mengalami dehidrasi ringan. “Dulu kalau kerja suka lupa minum.” 

Bagaimana pola makan Tara sebagai seorang naturalis? Ini ceritanya. (jie-nid)