Bahagianya Sandra Dewi Melahirkan Anak Pertama (Bagian 2) | OTC Digest
sandra_dewi_hamil_melahirkan

Bahagianya Sandra Dewi Melahirkan Anak Pertama (Bagian 2)

Selfie mata panda, asi 2 jam sekali, sleepless tp super happy & blessed”.

Begitu tulis Sandra Dewi di akun Instagramnya, mengiringi video pendek dirinya yang meski tampak agak capek tapi memancarkan aura ibu yang kuat. Disertai keterangan “13 hari setelah melahirkan @raphaelmoeis”. Sandra Dewi dan Suaminya, Harvey Moeis, tampak begitu berbahagia menyambut kelahiran anak pertama mereka. Sejak awal menikah, mereka memang ingin cepat punya anak.

 “Selama hamil bawaannya happy, senang jalan-jalan,” ucap aktris yang namanya mencuat lewat film Quickie Express.  Namun ternyata, seperti orang lain, kehamilannya pun bukan tanpa “drama”. Di awal kehamilan, “Saya mual dan muntah-muntah. Sehari bisa 15 kali muntah.” Saat itu, belum ada yang tahu kalau Sandra hamil. Ia masih bekerja seperti biasa, bahkan syuting ke luar kota naik kereta.

Anehnya, selama syuting ia baik-baik saja. Makanya, tidak ada yang curiga kalau ia sedang hamil muda.  “Kalau ketemu orang, syuting, senang kan. Nggak muntah. Begitu sampai hotel atau rumah, langsung muntah sampai nangis-nangis,” kenangnya.

(Baca juga: Bahagianya Sandra Dewi Melahirkan Anak Pertama (Bagian 1))

Biasanya, ibu hamil yang mengalami morning sickness akan beristirahat di rumah. Namun tidak dengan Sandra. Justru ia mual dan muntah kalau tidak ada kegiatan dan hanya berdiam diri di rumah. “Di rumah kan saya cuma sama Mbak, suami kerja. Sepi banget. Kalau kerja kan happy, ketemu banyak orang,” tuturnya. Ini berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan, “Suami saya dari yang awalnya nemenin, bikinin minuman manis, sampai bosan lihat saya muntah tiap hari hahaha.”

Memasuki trimester kedua, yakni kehamilan 4 sampai 6 bulan adalah masa paling cantik dan nyaman, “Perut belum besar, masih lincah. Sekarang sudah Sembilan bulan, mulai begah.”

sandra_dewi_melahirkan

Iri dengan suami

Meski muntah-muntah, berat badan (BB)-nya tidak pernah turun selama hamil. Saat hamil 9 bulan, ia sampai “frustasi” lantaran bobotnya bertambah demikian banyak dari BB sebelum hamil. “Jangan ditanya (naik berapa). Itu sensitif banget. Nimbang (badan) aja udah nggak mau,” ucapnya beberapa minggu sebelum melahirkan.

Ini juga yang membuatnya “iri” dengan suami. “Saya bilang ke suami: Enak ya kamu gak mual-mual, gak muntah, bisa makan enak, tetap ganteng; saya gendut begini. Kalau ke mal lihat cewek cantik saya ngiri,” Sandra tertawa.

Padahal bila dilihat, tidak banyak yang berubah dari Sandra. Ia tetap tampak cantik dan langsing; hanya perutnya yang membesar. “Ini sebenarnya baju sudah ketat semua. Cuma memang mungkin saya nggak kelihatan bengkak, walaupun naik (BB)-nya banyak. Jadi dari depan sepertinya langsing, tapi dari samping luar biasa hahaha.

(Baca juga: Sandra Dewi" "Gigi Orang Bangka Mungkin Paling Jelek” )

Selama hamil, apa saja dimakannya, “Saya nggak mau anak saya cuma makan sehat saja.” Makanan sehat dan bergizi seperti salmon, kacang hijau, air kelapa, sarang burung walet, diasupnya. “Tapi saya jajan juga. Mie goreng, gorengan, masakan Padang, saya makan semua. Gak ada pantangan,” tuturnya.

Namun, ia tetap langsing. Tampaknya, makanan yang diasupnya semua diserap dengan baik oleh baby Raphael. Menurut dokter, memang perkembangan Raphael sangat pesat dalam kandungan. Lahir dengan bobot 3,2 kg dan panjang 50 cm, Raphael masuk kategori ideal untuk bayi lelaki.

Sandra tidak percaya mitos yang menyatakan bahwa ibu hamil tidak boleh dandan dan sebaiknya tidak terlalu banyak beraktivitas. Ia hanya memercayai perkataan dokter, yang bilang bahwa aktif selama hamil justru bagus dan akan mempermudah proses persalinan.

Di luar kegiatannya yang seabrek, Sandra rutin berlatih pilates hamil, seminggu dua kali. Ia pun tetap berdandan dan merawat diri, “Massage, mandi susu, pokoknya perawatan.”

Baginya, dukungan suami sebagai orang terdekat sangat penting untuk menjalani kehamilan dengan tenang. Di mata Sandra, Harvey adalah suami yang sabar dan pengertian. “Kalau kita pergi seharian, dia mau nyetir dari pagi sampai malam. Banyak ngalahnya,” ungkap Sandra.

Turut berbahagia, Sandra dan Harvey. Selamat menjalani peran sebagai orangtua. (nid)