Dr. Diana Suganda: “Diet Bukan Berarti Tidak Makan” | OTC Digest
dr_diana_suganda_olahraga

Dr. Diana Suganda: “Diet Bukan Berarti Tidak Makan”

Enerjik dan penuh semangat. Kesan inilah yang didapat kala bertatap muka dengan dr. Diana F. Suganda, MKes, Sp.GK dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Sebagai ahli gizi, ia merasa ‘wajib’ menjaga kesehatan dan kestabilan berat badan. “Kalau dokternya tidak fit, mana pasien mau percaya,” ia tertawa.

Ia berolahraga rutin sejak 2015. Awalnya dengan panduan BBG (Bikini Body Guide) oleh Kayla Itsines. Metodenya menggunakan bobot tubuh sendiri (tanpa alat), sehingga memungkinkan dilakukan di rumah, bahkan cukup di ruang tamu. “Frekuensinya tiga kali seminggu, sekali latihan sekitar 30 menit,” terang dr. Diana Suganda. Per program (round) dilakukan selama 12 minggu, “Saya sudah enam kali round.”

Akhir 2016, ia menambah variasi olahraga. Kini ia sangat menikmati zumba, cardio dance, belly dance, hingga muscle pump. Tak heran, tubuhnya tak sekadar ramping, tapi juga kencang—khas orang yang rutin berolahraga.

Pola makan pun dijaganya. “Asupan karbohidrat sederhana seperti kue, gula pasir dan minuman manis saya batasi,” ujarnya. Juga gorengan, santan dan jeroan. Sebaliknya, asupan protein, buah dan sayur diperbanyak. Sederhana, tapi efektif.

Menyoal metode diet yang aneh-aneh tapi banyak digandrungi, tak ayal ia mengernyitkan kening. “Banyak yang ikut-ikutan model diet kekinian, padahal belum tentu sehat,” ujarnya. Ia menyayangkan, masih banyak orang yang salah kaprah; menganggap bahwa diet berarti tidak makan, “Pola pikir ini harus dibetulkan.”

Ia sering menjumpai pasien yang berkali-kali mencoba metode diet ini-itu. Tak hanya menimbulkan efek yo-yo di mana bobot cepat turun tapi kemudian naik lebih banyak, kebiasaan seperti ini juga merusak metabolisme tubuh. Selain itu, “Metode diet tertentu sebenarnya hanya meghilangkan kandungan air tubuh, bukan lemak.”

Bagi dr. Diana Suganda, anak-anak adalah alasan utama ia konsisten berolahraga dan menjaga pola makan. “Mereka masih TK saat saya mulai olahraga; masih pecicilan ke sana ke mari. Kalau saya nggak fit, nggak bisa ikut aktif main sama mereka,” ujarnya. Selain tentunya, ia ingin lebih sehat.

Mungkin, kita pun perlu menemukan motivasi yang kuat, agar konsisten menjaga pola makan dan olahraga. Setuju? (nid)