Di Balik Aktivitas Mandi, Ternyata Manfaatnya Sangat Besar Bagi Si Kecil | OTC Digest

Di Balik Aktivitas Mandi, Ternyata Manfaatnya Sangat Besar Bagi Si Kecil

Anak mana yang tak senang bermain. Bermain adalah stimulasi yang dapat merangsang multisensorik penginderaan anak yang sedang tumbuh.

Bermain, menurut Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dapat mengembangkan potensi dasar anak. Meliputi cara komunikasi, melatih emosi, kognitif, motorik kasar dan halus.

“Kuncinya adalah bermain interaktif, ditambah unsur pemecahan masalah,” papar dokter yang akrab disapa Miko ini. “Bermain adalah pembelajaran. Bermain dengan sabun, krayon, bola. Semuanya  pembelajaran.”

Bermain interaktif bersama orangtua /pengasuh, si kecil berlatih mengenali suara orangtuanya. Sekaligus terjadi bonding antara anak-orangtua (pengasuh). Otak anak bekerja merekam kata-kata sederhana yang diucapkan orangtua.

“Saat orangtua memberi elusan halus di punggung, akan merangsang rasa kepercayaan dasar si kecil, sekaligus meningkatkan rasa aman. Elusan membuat aliran darah lebih bagus, sama seperti pijatan halus,” kata dr. Miko.

Penelitian membuktikan, sentuhan halus adalah cara terbaik merangsang multisensorik bayi. Sentuhan seperti memeluk bayi, memberikan rasa aman karena ini meniru kondisi saat dalam kandungan. Rasa nyaman dan aman merupakan dasar pengembangan emosi anak di kemudian hari.

Menurut Ayoe Sutomo, MPsi, Psi, masih banyak orangtua yang melarang anak bermain dengan alasan takut kotor atau bau. “Padahal, anak usia 1-3 tahun sedang banyak-banyaknya gerak, karena motorik kasarnya sedang berkembang pesat. Wajar semua benda ingin dipegang,” katanya.

Bila si kecil kotor karena bermain, mandikan saja dengan air hangat dan keramas menggunakan sampo khusus anak yang tidak pedih di mata. Sebagian anak/bayi ternyata tidak menyukai bau keringat, sehingga mereka rewel jika kotor. Maka, menjaga si kecil tetap bersih dan segar akan  membantu anak untuk tetap ceria.

Yang perlu diperhatikan,saat mandi harus tetap dengan suasa yang menyenangkan. Jangan sampai anak trauma mandi karena kena “semprot” orangtua/pengasuh yang kesal.

“Anak bisa trauma mandi, karena selama ini mandi hanya sekedar mandi. Memandikan anak tidak bisa buru-buru, perlu dibawa santai sambil bermain,” ujar Ayoe. 

Saat mandi, si kecil mengamati gelembung sabun, air dan bentuk-bentuk lain di sekitarnya. Penglihatan adalah indera yang berkembang seiring pertambahan usia. Pada usia > 8 bulan, fungsi penglihatan anak sama seperti orang dewasa.

Bayi juga dapat belajar mengenali bau wewangian (sabun atau sampo) saat mandi. Jika diberikan mainan seperti bola atau bebek-bebekan, motorik halus terlatih dengan menggerakkan jari untuk memegang mainan tersebut.

Jadi, buatlah acara mandi pagi/sore sebagai hal yang selalu diinginkan si kecil. (jie)